1
1

IHSG di Level 7.063,58 pada Akhir Juni, Turun 2,88% Ytd

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 28 Juni 2024 berada di level 7.063,58. IHSG terkoreksi 2,88 persen year to date (ytd) namun menguat 1,33 persen month to date (mtd).

Nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12.092 triliun atau naik 3,58 persen ytd, serta membukukan net sell sebesar Rp7,73 triliun ytd. Pelemahan terjadi di antaranya di sektor teknologi dan transportasi dan logistik.

“Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,28 triliun ytd,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam jumpa pers secara daring, Senin sore, 8 Juli 2024.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,55 persen ytd ke level 380,42, dengan yield SBN pada 28 Juni 2024 rata-rata naik sebesar 33,20 bps (secara ytd). Non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp33,96 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Juni 2024, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp1,71 triliun ytd.

|Baca juga: Mirae Asset Sekuritas Ramal IHSG Bakal Sentuh 7.585 hingga Akhir 2024

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp826,07 triliun, naik 0,16 persen ytd. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp486,45 triliun atau turun 2,99 persen ytd dan tercatat net redemption sebesar Rp7,88 triliun ytd pada 28 Juni 2024.

“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp120,00 triliun dengan 26 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 103 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp30,02 triliun,” jelas Inarno Djajadi.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Juni 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 548 Penerbit, 156.679 pemodal. Total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,11 triliun.

Sementara itu pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Juni 2024, tercatat 67 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 608.740 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp36,79 miliar. Rinciannya, nilai transaksi 26,85 persen di Pasar Reguler, 22,87 persen di Pasar Negosiasi, 50,23 persen di Pasar Lelang, dan 0,05 persen di marketplace.

OJK menilai, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.834 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan. Edi

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pembukaan Perdagangan: IHSG Menghijau, Rupiah Tertekan ke Rp16.297/US$
Next Post OJK Bubarkan Dana Pensiun LKBN Antara

Member Login

or