1
1

Harga Minyak Dunia Melonjak Akibat Konflik Timur Tengah Berkecamuk

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia melonjak pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi karena meningkatnya kekhawatiran bahwa konflik regional yang meluas di Timur Tengah dapat mengganggu aliran minyak mentah global.

Mengutip The Business Times, Jumat, 4 Oktober 2024, harga minyak mentah Brent ditutup naik US$3,72 atau 5,03 persen menjadi US$77,62 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik US$3,61 atau 5,15 persen menjadi US$73,71.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kembalikan Izin Usaha, Begini Respons AAUI!

|Baca juga: MAIPARK Targetkan Ekuitas Rp2 Triliun di 2028

Harga minyak mentah Brent mencapai tertinggi intraday di US$77,89 per barel, sementara harga minyak mentah WTI mencapai puncaknya di US$73,97 per barel, keduanya mencapai tertinggi satu bulan. Kekhawatiran pasar meningkat atas kemungkinan Israel mungkin menargetkan infrastruktur minyak Iran, yang dapat memicu pembalasan.

“Kami sedang membahasnya. Tidak akan terjadi apa-apa hari ini,” kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, ketika ditanya apakah akan mendukung Israel menyerang fasilitas minyak Iran.

Pentagon sedang berdiskusi dengan pejabat Israel tentang kemungkinan tanggapan mereka terhadap serangan rudal Iran tetapi menolak memberikan rincian. “Kami tentu saja berbicara dengan mereka tentang tanggapan mereka, tetapi apa tanggapannya saya tidak akan berspekulasi lebih jauh. Namun, kami terus terlibat,” kata Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh.

|Baca juga: Bos AAUI Sebut Masih Ada Tantangan yang Harus Dihadapi Industri Asuransi, Apa Itu?

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?

Iran adalah anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dengan produksi sekitar 3,2 juta barel per hari atau tiga persen dari produksi global.

“Ini akan benar-benar menguji keberanian pasar karena hingga saat ini risiko terhadap pasokan telah diremehkan, karena tidak ada gangguan, jadi ini bisa menjadi pengubah permainan,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn.

|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024

|Baca juga: Berikut Pemenang Best Life Insurance 2024 di Ajang Insurance Award 2024

Analis Panmure Gordon Ashley Kelty menyebutkan ada kekhawatiran eskalasi tersebut dapat mendorong Iran untuk memblokir Selat Hormuz atau menyerang infrastruktur Saudi, seperti yang dilakukannya pada 2019. Selat tersebut merupakan titik kritis logistik utama yang dilalui seperlima pasokan minyak harian.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Ditegaskan idAAA Prospek Stabil
Next Post Konflik Timur Tengah Kian Mendidih, Bagaimana Kondisi Emas Global?

Member Login

or