1
1

MNC Energy Investments (IATA) Berencana Rilis Obligasi Rp1 Triliun dan Sukuk Rp500 Miliar

PT MNC Energy Investments Tb mempunyai beberapa bidang usaha salah satunya minyak dan gas melalui anak perusahaannya Bhakti Migas Resource. | Foto: mncenergy.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idA-” kepada PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) dan rencana Obligasi Berkelanjutan I senilai maksimal Rp1 triliun, serta menetapkan peringkat “idA-(sy)” untuk rencana Sukuk Wakalah Berkelanjutan I senilai maksimal Rp500 miliar. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah “stabil”.

“Peringkat mencerminkan profil biaya yang rendah, struktur permodalan yang konservatif, serta cadangan dan sumber daya tambang yang cukup besar. Peringkat dibatasi oleh fleksibilitas keuangan Perusahaan yang moderat serta eksposur terhadap harga komoditas yang berfluktuasi dan risiko terhadap isu lingkungan,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya.

|Baca juga: MNC Energy Investments (IATA) Diganjar Peringkat idA- Outlook Stabil

Menurut Pefindo, peringkat dapat dinaikkan apabila Perusahaan berhasil menjalankan strategi-strategi bisnisnya yang tercermin dari tercapainya proyeksi pendapatan dan laba dalam jangka waktu menengah. Bisnis yang lebih terdiversifikasi juga dapat memiliki dampak positif terhadap peringkat IATA jika hal itu dapat memperbaiki fleksibilitas keuangan Perusahaan.

Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan apabila IATA membukukan pendapatan atau EBITDA jauh dibawah yang diproyeksikan atau Perusahaan membukukan utang lebih dari yang diproyeksikan yang dapat memperburuk profil keuangan Perusahaan.

Peringkat juga dapat berada dalam tekanan apabila harga batu bara menurun secara signifikan yang akan berdampak negatif pada kondisi finansial IATA. Didirikan pada tahun 1968 awalnya dengan nama PT Indonesia Transport & Infrastructure, IATA merupakan bagian dari Group MNC dan berfokus pada industri tambang batubara.

Perusahaan mengoperasikan tiga tambang yang berlokasi di Sumatera Selatan dibawah PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, dan PT Indonesia Batu Prima Energy. Per 31 Maret 2023, pemegang saham IATA adalah PT MNC Asia Holding Tbk (44.09%) dan public (55.91%).

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post TikTok Shop Indonesia Resmi Tutup Hari ini
Next Post Wapres Berikan 5 Arahan dalam Rakornas P2DD 2023

Member Login

or