Media Asuransi, JAKARTA – Investor obligasi tercatat masih wait and see atas sikap hawkish pada pejabat The Fed yang tecermin dari penurunan jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN kemarin.
Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN kemarin turun menjadi Rp22,42 triliun, tetapi masih 1,2 kali lebih tinggi dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.
“Penurunan tersebut didorong oleh sikap wait and see investor atas sikap hawkish para pejabat The Fed yang diyakini masih akan menaikkan FFR pada tahun ini dan akan menahan tingkat suku bunganya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama. Meskipun demikian, rilis data inflasi domestik bulan September yang berada pada level 2,28% yoy menunjukkan kondisi perekonomian domestik yang cukup solid,” tulisnya dalam keterangan resmi.
|Baca juga: Pemerintah Serap Dana Rp13 Triliun dari Lelang SUN 25 Juli 2023
Sementara itu, sambung dia, jumlah penawaran dari investor asing pada lelang SUN hari ini mencapai Rp2,72 triliun atau meningkat dari Rp2,08 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids investor asing tersebut berada pada SUN bertenor panjang yaitu 11 tahun sebesar Rp2,58 triliun atau 94,86% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp0,16 triliun atau 1,8% dari total awarded bids.
Secara keseluruhan, minat investor masih dominan pada seri SUN bertenor menengah panjang, terutama seri SUN tenor 5 dan 11 tahun dengan jumlah penawaran masuk mencapai Rp13,18 triliun atau 55,22% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp9,65 triliun atau 60,16% dari total awarded bids.
Weighted Average Yield (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 1 bps s.d. 6 bps dari level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya sebagai respons atas volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir.
“Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp9,29 triliun pada lelang SUN kemarin dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2023.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News