Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank membukukan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun per Desember 2024. Keberhasilan membukukan laba sebesar itu, didukung oleh Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar empat persen dan perbaikan kualitas kredit di tahun 2024.
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, mengatakan bahwa Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga Bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah. Permata Bank terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit yang terefleksi dengan kualitas kredit yang tumbuh semakin baik.
Menurut Meliza, pertumbuhan bisnis terus berlanjut tecermin pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83 persen, dibandingkan 75 persen pada tahun 2023. Total aset Permata Bank tumbuh sebesar 0,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp259 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA (current account and saving account) atau dana murah di level 55 persen.
|Baca juga: Laba Bersih Bank Permata (BNLI) Naik 30,14% pada Kuartal III/2024
Permata Bank berhasil membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50 persen di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52 persen. “Didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital yang lebih agile,” kata Meliza dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 17 Februari 2025..
Dia jelaskan, dengan dukungan serta ekosistem kemitraan yang solid, Permata Bank terus menjalankan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. Kolaborasi ini mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN.
“Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk Growing Together dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan Bank secara prudent sepanjang 2024,” tuturnya.
|Baca juga: Bank Permata Diganjar Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil
Lebih lanjut dia tambahkan bahwa per Desember 2024, penyaluran kredit naik sembilan persen yoy menjadi Rp155 triliun. Terutama dikontribusikan oleh segmen korporasi yang tumbuh sebesar 12 persen yoy menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen komersial sebesar enam persen yoy dan konsumer yang tumbuh sebesar empat persen yoy.
Meliza mengatakan bahwa kualitas aset tercatat semakin sehat, yang tecermin pada NPL gross sebesar 2,1 persen dan Loan at Risk (LAR) sebesar 7,9 persen, membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni NPL gross sebesar 2,9 persen dan LAR sebesar 8,7 persen.
“Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375 persen dan 97 persen. Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Permata Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” katanya.
Di sisi lain, menurut Meliza, rasio permodalan Permata Bank saat ini masih merupakan salah satu yang terkuat diantara bank-bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR (capital adequacy rasio) sebesar 35 persen dan CET-1 sebesar 26 persen di akhir tahun 2024. “Hal ini menjadi struktur yang kokoh untuk mendukung strategi-strategi prioritas Permata Bank di masa depan,” tegasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News