Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total aset asuransi per Maret 2024 tercatat sebesar Rp1.128,86 triliun. Nilainya meningkat 2,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya (per Maret 2023) yaitu sebesar Rp1.101,47 triliun.
“Dari sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp909,04 triliun, atau naik 3,04 persen yoy dibandingkan dengan per Maret 2023 yang sebesar Rp882,25 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 13 Mei 2024.
Dia jelaskan, jumlah premi asuransi komersial per Maret 2024 mencapai Rp87,77 triliun atau tumbuh 11,80 persen yoy dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp78,50 triliun.
|Baca juga: Premi Asuransi per Februari 2024 Tumbuh 10,88%
“Premi ini terdiri dari asuransi jiwa yang tumbuh 2,09 persen yoy, dari Rp44,84 triliun per Maret 2023 menjadi Rp45,78 triliun di periode yang sama tahun ini. Sedangkan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 24,75 persen yoy, dari Rp33,66 persen per Maret 2023 menjadi Rp41,99 triliun per Maret 2024,” tutur Ogi.
Menurutnya, kinerja tersebut didukung permodalan yang solid. Ditandai dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan risk based capital (RBC) di atas threshold. Yakni RBC Asuransi jiwa 448,76 persen dan RBC Asuransi umum 335,97 persen. “Jauh di atas threshold sebesar 120 persen,” tegasnya.
Sementara itu untuk Asuransi non komersial yang terdiri dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, ASABRI, dan Taspen, total asetnya sebesar Rp219,82 triliun per Maret 2024. Nilainya naik 0,27 persen yoy jika dibandingkan per Maret 2023 yang sebesar Rp219,22 triliun.
Sedangkan nilai premi asuransi non komersial per Maret 2024 tercatat sebesar Rp42,69 triliun. Meningkat 6,22 persen yoy atau jika dibandingkan per Maret 2023 yang sebesar Rp40,19 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News