Media Asuransi – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) pada semester pertama tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan pada laba bersih setelah pajak Rp998 miliar, naik 18 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 845 miliar. Hal ini didorong oleh pertumbuhan 11 persen pada kredit di segmen enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan korporasi dan perbankan komersial, serta institusi keuangan.
“Pandemi masih belum usai dan terus memberikan dampak perekonomian yang tidak menentu, kami menerapkan sejumlah insiatif sejak pandemi seperti restrukturisasi kredit, secara proaktif meningkatkan provisi, dan memperkuat kolaborasi dengan MUFG untuk meningkatkan waralaba nasabah kami serta memberikan layanan tanpa batas terhadap ekosistem rantai nilai. Kami yakin inisiatif ini akan membuat kami berbeda dan menjadi lebih kuat pasca pandemi,” kata Direktur Utama Danamon, Yasushi Itagaki, dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 28 Juli 2021.
Menurut Yasushi, selama pandemi Danamon tetap memastikan nasabah dan mitra dapat menikmati layanan perbankan dengan terus meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan infrastruktur digital. Sejak awal pandemi, nasabah Danamon memiliki pilihan menggunakan layanan perbankan elektronik dan digital untuk kebutuhan dan kenyamanan bertransaksi seperti: Danamon Online Banking, SMS Banking, ATM, Call Centre, dan tentunya D-Bank PRO yang baru diperbarui.
|Baca juga: Bank Danamon, MUFG Bank, Musim Mas,dan iApps Gelar Lokakarya untuk Petani
Pertumbuhan Danamon di segmen enterprise banking didorong oleh kolaborasi yang kuat dengan MUFG karena terus fokus pada upaya mempererat hubungan dengan nasabah mereka saat ini, serta pengembangan portofolio mereka melalui akuisisi baru dan rantai suplai mereka, dengan memanfaatkan jaringan bisnis MUFG Group. Kolaborasi yang kuat dengan MUFG terus menunjukan hasil positif dimana Danamon mencatatkan pertumbuhan 11 persen pada segmen enterprise banking.
Danamon mencatatkan beberapa peningkatan pada semester pertama 2021 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini. Peningkatan tersebut termasuk pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6 persen pada kuartal kedua dibandingkan pada kuartal pertama menjadi Rp3,5 triliun. Selain itu, pendapatan non bunga pada kuartal kedua tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021.
Sejalan dengan perbaikan pada industri pembiayaan kendaraan bermotor, total pembiayaan baru Adira Finance di kuartal II/2021 meningkat 282 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai sebesar Rp6,4 triliun. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 356 persen yoy (year on year) YoY untuk roda dua dan 242 persen yoty untuk roda empat. Secara kuartalan, pembiayaan Adira Finance tumbuh sebesar 18 persen.
|Baca juga: Bank Danamon Bukukan Laba Bersih 2020 Sebesar Rp1 Triliun
Sementara itu, giro dan tabungan (CASA/current account and saving account) Danamon naik 10 persen menjadi Rp68 triliun. Sedangkan rasio CASA mencatatkan kinerja baik menjadi 56,3 persen, naik dari 53,2 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Menurut Yashushi, struktur pendanaan yang baik ini membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ke depannya.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 26,1 persen, sementara CAR bank only tercatat sebesar 26,5 persen. Rasio kredit bermasalah (gross nonperforming loans/NPl) berada pada level 3,0 persen yang masih berada di bawah batas maksimum regulator yaitu 5 persen. NPL membaik sebesar 120 basis poin dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang menunjukkan Danamon senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang ketat serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin.
Rasio biaya kredit (cost of credit ratio) stabil pada tingkat 3,9 persen sementara kredit yang direstrukturisasi terus menurun. NPL coverage ratio sebesar 176,9 persen meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 117,2 persen. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News