1
1

Isu Ini Bikin Saham Smartfren Telecom (FREN) Reli

Seorang pialang saham sedang melintas di screen perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengalami reli dalam tiga hari perdagangan terakhir. Pada akhir pekan lalu, saham FREN cukup aktif diperdagangkan dengan total nilai transaksi mencapai Rp339,17 miliar. 

Pergerakan saham FREN dibayang-bayangi oleh sejumlah manuver yang akan dilakukan oleh Grup Sinarmas. Setelah dikabarkan rencana Alibaba masuk, berhembus kabar bahwa Grup Sinar Mas tengah merapat ke Axiata Group Bhd untuk menjajaki opsi merger anak-anak usahanya, yakni FREN dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). 

Baca juga: Aneka Tambang (ANTM) Cs Bakal Akuisisi Perusahaan Otomotif Jerman

Seperti diberitakan Bloomberg, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa Axiata Group Bhd dan Grup Sinar Mas sedang berdiskusi dengan penasihat investasi untuk mempertimbangkan opsi kerjasama yang juga mencakup penggabungan bisnis telekomunikasi di Indonesia. 

Namun, proses merger dinilai oleh sumber tersebut masih terlalu dini untuk diungkapkan lebih detil karena pembahasan masih berlangsung. Menanggapi pemberitaan tersebut, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka dengan peluang yang ada untuk konsolidasi dengan operator lain. 

Namun, ia menekankan jika terjadi konsolidasi semua pihak harus mendapat manfaat yang sama. Seperti diketahui, jika merger terjadi, maka salah satu diantara mereka ada yang menjadi surviving entity (entitas yang diselamatkan) dan dan satu lainnya dibubarkan. 

Aksi merger ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama mengingat keduanya merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Belum diketahui secara pasti langkah bisnis apa yang sedang direncanakan konglomerasi yang didirikan Eka Tjipta Widjaja ini pada FREN. 

Melalui entitas asosiasinya PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo), FREN tengah memproses akuisisi 65% saham perusahaan pengelola satelit yakni PT Indo Pratama Teleglobal.

Indo Pratama merupakan perusahaan vendor infrastruktur Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang menyediakan layanan internet, komunikasi data, satelit telepon internet, pusat data dan pemulihan bencana dan solusi bisnis berbasis internet lainnya.

Meskipun FREN hanya menguasai 20,5% saham di Moratelindo, kabar ini menjadi sentimen pendorong perseroan di pasar saham. Belum reda isu akuisisi ini, muncul kabar Alibaba akan mengambil alih sejumlah kepemilikan Grup Sinar Mas pada FREN di akhir tahun 2021 nanti. 

Baca juga: Elang Mahkota Teknologi (EMTK) Dapat Hak Siar Formula 1

Jika benar adanya, maka ini bisa menjadi pendorong harga saham FREN sekaligus memperbaiki kinerja perseroan. Perseroan masih mencatatkan kerugian hingga akhir semester I/2021.

Namun, kondisinya membaik. FREN membukukan rugi bersih sebesar Rp451,9 miliar per akhir Juni 2021, turun drastis dari rugi bersih di Juni 2020 yang mencapai Rp1,2 triliun. Hal ini didorong pendapatan perseroan yang tumbuh 15% dari Rp4,3 triliun menjadi hampir Rp5,0 triliun. 

Sinar Mas Group menguasai 69,3% saham FREN melalui 4 entitas yang berbeda. Melalui PT Global Data, Sinarmas mengempit 25,9%, melalui PT Wahana Inti Nusantara sebesar 15,8%, PT Bali Media Telekomunikasi 10,70%, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 16,90%. 

Jika memang Alibaba jadi masuk ke FREN, kemungkinan besar Sinarmas akan melepasnya lewat DSSA yang memegang saham FREN hasil konversi obligasi wajib konversi (OWK) yang diterbitkan perseroan. 

Adapun, 3 entitas milik Sinar Mas Group lainya merupakan pemegang saham pengendali FREN. Porsi pemegang saham publik di FREN mencapai 30,70%. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Aneka Tambang (ANTM) Cs Bakal Akuisisi Perusahaan Otomotif Jerman
Next Post Harga Batubara Hantam Saham Bukit Asam, Ini Rekomendasinya

Member Login

or