1
1

Rencana Emisi Obligasi Polytama Propindo Diganjar Rating idAAA(cg)

Ilustrasi kantor Polytama Propindo | Foto: ist

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAAA(cg)” untuk rencana obligasi berkelanjutan II tahun 2021 milik PT Polytama Propindo (PLTM) dengan total nilai maksimum sebesar Rp400 miliar. 

Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 23 Agustus 2021, Pefindo juga memberikan peringkat “idAAA(sy)(cg)” untuk rencana sukuk ijarah II tahun 2021 milik PLTM dengan total nilai maksimum Rp300 miliar. 

“Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja (80,6%), belanja modal (10,1%) dan refinancing (9,3%). Obligasi dan sukuk akan dijamin sepenuhnya oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF,idAAA/stable) untuk menutupi pembayaran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo.” 

|Baca juga: Peringkat Obligasi Polytama Propindo Ditegaskan idBBB+

Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (cg) memiliki makna peringkat mempertimbangkan keamanan dalam bentuk garansi perusahaan. Akhiran (sy) mengindikasikan peringkat memenuhi prinsip syariah. 

Peringkat instrumen mencerminkan penjaminan penuh dari CGIF yang bersifat tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh CGIF berdasarkan perjanjian penanggungan, dan mencerminkan kekuatan finansial CGIF yang superior. Peringkat instrumen dapat diturunkan jika peringkat penjamin diturunkan, dan/atau terdapat pelanggaran terhadap perjanjian penjaminan yang berpotensi pada pengakhiran penjaminan. 

PLTM adalah perusahaan petrokimia yang didirikan pada tahun 1993. Perusahaan ini memiliki pabrik polypropylene di Balongan, Jawa Barat, yang terletak didekat kilang pertamina, dengan kapasitas 300.000 metrik ton per tahun. PLTM menggunakan nama merek Masplene untuk produk polypropylenenya. 

|Baca juga: Gugatan Berakhir Damai, Peringkat KB Bukopin (BBKP) Naik Jadi idAAA

Per 31 Maret 2021, pemegang saham perusahaan adalah PT Tuban Petrochemical Industries (80%) dan Pasio Investment B.V. (20%). PT Tuban Petrochemical Industries merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) (51%), Kementrian Keuangan (47%), dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (2%). Sebagai penjamin, CGIF didirikan pada November 2010 sebagai bagian utama dari Asian Bond Market Initiative (ABMI), untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan stabilitas keuangan melalui perkembangan pasar obligasi domestik di kawasan ASEAN. Mandat ini diberikan oleh negara anggota yang terdiri dari negara-negara dalam ASEAN + 3 negara (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank (ADB). 

CGIF didirikan sebagai trust fund dari ADB (peringkat AAA/Stabil dari Standard and Poor’s), yang memiliki arti bahwa walaupun secara operasional dan keuangan terpisah dari ADB, namun secara hukum bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Kantor pusat CGIF berlokasi di Manila, Filipina, dan dalam menjalankan operasionalnya didukung oleh 56 karyawan pada Maret 2021. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Digitalisasi Layanan Asuransi Syariah Melalui Konsep API
Next Post Saham Tidak Likuid, Bentoel International Investama (RMBA) Go Private

Member Login

or