1
1

Kembali ke Rutinitas Berolahraga, Pilih Jalan atau Lari?

Seorang wanita sedang olah raga lari mengitari taman. | Foto: pixabay.com

Media Asuransi, JAKARTA – Hampir dua minggu kita beraktivitas seusai libur panjang lebaran. Puasa sunah Syawal mestinya juga sudah selesai dijalankan. Tentu kini sudah waktunya untuk kembali menjalani aktivitas olah raga secara rutin.

Anggap saja kita memulainya dari nol lagi. Nah, untuk langkah awal, sebaiknya memilih jalan kaki atau lari? Kedua jenis olah raga ini secara umum paling mudah dilakukan, karena dapat dijalankan di sekitar kompleks rumah kita tinggal. Sehingga kita hanya perlu meluangkan waktu untuk menjalani olahraganya, tanpa harus ditambah waktu perjalanan menuju lokasi berolahraga tersebut.

Mengenai pilihan akan lari atau jalan kaki, kita tentu perlu target yang ingin dicapai saat olahraga dan kondisi fisik sebelum olahraga. Penting untuk mengetahui kemampuan dan kondisi diri sebelum menentukan jenis olahraga yang tepat.

|Baca juga: Demi Tubuh yang Fit Rutin Olah Raga Lari

Dikutip dari laman AIA Financial dan laman Siloam Hospital, Sabtu, 19 April 2025, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat akan memilih lari atau jalan kaki sebagi olahraga rutin yang mau dijalani.

Pertimbangan dalam memilih lari atau jalan kaki, biasanya didasarkan pada tujuan seseorang menjalankan aktivitas tersebut dan kondisi tubuhnya. Jalan kaki sering kali dipilih sebagai latihan kardiovaskular yang lebih ringan, mudah, dan cocok untuk orang yang jarang berolahraga. Sementara itu, lari lebih menjadi prioritas orang-orang yang ingin membakar kalori lebih banyak dan efisien.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih lari atu jalan kaki, diantaranya:

Kondisi fisik

Lari adalah olahraga dengan intensitas tinggi, pastikan tubuh dalam kondisi fit dan tidak mengalami cedera kaki. Pertimbangkan pula daya tahan tubuh cukup kuat apabila ingin memulai lari dalam durasi lama atau lari jarak jauh. Jika memang kondisi fisik tida mendukung, jalan kaki dapat menjadi opsi yang lebih ringan.

Usia

Olahraga lari cocok untuk orang dewasa dalam usia produktif. Anak-anak di atas usia delapan tahun dan remaja belasan tahun juga dapat berolahraga lari jika tidak memiliki kendala kesehatan tertentu.

|Baca juga:Mulai (Lagi) Olahraga Ringan Usai Lebaran

Namun, anak-anak usia 5-7 tahun dan orang dewasa, dianjurkan tidak memilih olahraga lari.

Tujuan dan target

Jika Anda menginginkan penurunan berat badan 1–3 kilogram dalam sebulan, olahraga lari yang diimbangi dengan pengaturan pola makan akan lebih efektif. Begitu juga jika ingin mendapatkan tubuh yang kencang, membentuk otot kaki yang padat, dan menguatkan postur tubuh yang tegap, pilih lari atau olahraga kardio lainnya.

Di sisi lain, jika ingin berolahraga untuk terapi setelah operasi tertentu atau olahraga saat pemulihan penyakit, jalan sehat adalah pilihan yang lebih tepat. Namun, pastikan pula tubuh dalam kondisi yang cukup kuat untuk memulai olahraga.

|Baca juga: Lebih Rajin Olahraga, Resolusi di Awal Tahun 2025

Paling penting adalah kondisi fisik saat olahraga cukup fit. Pertimbangkan juga konsistensi dalam berolahraga. Baik lari maupun jalan tidak akan memberikan hasil optimal jika jarang dilakukan. Jadi, sebaiknya buatlah jadwal khusus olahraga 2-3 hari per minggu untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Nah, terlepas dari pilihannya lari atau jalan kaki, kedua jenis olahraga ini merupakan latihan kardiovaskular yang dapat dipakai untuk menjaga kebugaran tubuh.

Berikut ini beberapa manfaat lari:

  1. Meningkatkan VO2 max, yaitu tingkat konsumsi oksigen maksimum yang dapat dicapai melalui aktivitas fisik.
  2. Meningkatkan respons metabolisme.
  3. Menambah kapasitas paru-paru.
  4. Mengoptimalkan sirkulasi darah yang mengandung oksigen.
  5. Meningkatkan kepadatan tulang dan jaringan otot sehingga dapat mengurangi risiko osteopenia dan osteoporosis seiring bertambahnya usia.

|Baca juga: Industri Olahraga Indonesia Diperkirakan Capai Rp96 Triliun pada 2027

Sedangkan manfaat jalan kaki:

  1. Mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa peralatan khusus, hanya sepasang sepatu jalan yang nyaman dipakai.
  2. Dapat menjadi aktivitas sosial yang baik untuk kesehatan mental dan emosional.
  3. Bisa melumasi persendian sehingga membuat tubuh tidak terlalu kaku dan memiliki rentang gerak maksimal.
  4. Tingkat kesulitannya bisa disesuaikan dengan tingkat kebugaran tubuh masing-masing.
  5. Menurunkan risiko nyeri sendi.
  6. Menurunkan risiko obesitas.

Lari atau jalan kaki dapat menjadi latihan kardiovaskular yang aman apabila dilakukan dengan teknik yang tepat. Akan tetapi, jika Anda merasakan nyeri dan bengkak akibat salah gerak saat lari atau jalan kaki, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter spesialis kedokteran olahraga di rumah sakit terdekat, agar memperoleh evaluasi, diagnosis, serta penanganan yang tepat.

Nah, Anda sudah mengetahui berbagai hal terkait lari dan jalan kaki sebagai pilihan dalam berolahraga. Kini saatnya menjalani olahraga pilihan tersebut dengan rutin, agar manfaat yang diperoleh dapat optimal.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips Jitu Hadapi Biaya Kesehatan yang Terus Naik
Next Post Ada 10 Destinasi Wisata di Padang yang tak Boleh Dilewatkan
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or