Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan menggelar kegiatan literasi dan inklusi keuangan syariah pada bulan Ramadhan 1446 H/Maret 2025. Dalam kegiatan ini, Bank Muamalat menggandeng Baitulmaal Muamalat (BMM) dan Muamalat Institute (MI).
Program bertajuk “Muamalah Master Class” yang diselenggarakan di sejumlah masjid di beberapa kota besar ini, menyasar peserta dari kalangan pengurus masjid, pengusaha, profesional, dan umat Islam secara umum. Melalui inisiatif ini, para peserta diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan syariah dan wawasan fiqih muamalah secara komprehensif.
Direktur Bank Muamalat, Karno, mengatakan bahwa peserta akan mendapat sertifikat dari Muamalat Institute usai pelatihan. Dengan fasilitas itu, mereka diharapkan jadi garda depan dalam menyiarkan ekonomi syariah. Sebab mereka melengkapi bekal ilmu dari pelatihan dengan praktik langsung penggunaan jasa keuangan syariah.
|Baca juga: Bank Muamalat dan Kementerian Agama Jalin Kerja Sama
“Kami mendorong semua peserta menjadi teladan dalam mendalami ilmu dan bermuamalah. Apalagi, mereka memiliki peran strategis di komunitas dan lingkungannya masing-masing. Dengan demikian, semakin banyak orang yang berperan aktif mengembangkan aktivitas ekonomi dan sosial sesuai aturan dan hukum Islam,” ungkap Karno dalam keterangan resmi, Kamis, 13 Februari 2025.
Dia menambahkan, pelatihan ini pun adalah aksi nyata Bank Muamalat meningkatkan literasi ekonomi syariah para pengurus masjid, profesional, pengusaha, maupun umat Islam pada umumnya agar siap berhijrah bahkan ikut menggaungkan keuangan syariah di tengah masyarakat. Apalagi, bagi umat Islam, masjid tak hanya sebagai tempat ibadah dan menimba ilmu, tapi juga sebagai pusat pengembangan serta penguatan ekonomi umat.
|Baca juga: Volume Transaksi MADINA Bank Muamalat Tembus Rp55 Triliun
“Kami percaya, masjid adalah tempat di mana umat dapat menjalankan Islam secara menyeluruh, dari praktik ibadah mahdhah hingga urusan muamalah dalam hal ini keuangan syariah. Setelah mengikuti program ini, kami berharap masjid jadi lebih berdaya, inklusif, dan bersinergi sehingga dapat semakin mumpuni melayani umat dan berperan dalam kesejahteraan sosial masyarakat,” kata Karno.
Adapun materi yang disampaikan mencakup fiqih muamalah, ekonomi syariah termasuk seputar perencanaan keuangan keluarga, zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf), perencanaan haji, serta ilmu waris (faraidh). Kelas intensif ini akan menghadirkan pakar-pakar ekonomi syariah nasional seperti Irfan Syauqi Beik, Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Gunawan Yasni, dan pakar lainnya.
Irfan Syauqi Beik menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk merefleksikan kembali cara berekonomi kita, apakah telah sesuai dengan tuntunan Allah SWT atau tidak. “Tidak mungkin ada keberkahan tanpa dilandasi oleh ketaatan dan ketundukan pada-Nya,” ujarnya.
Sementara itu Karno menambahkan bahwa Bank Muamalat senantiasa aktif mendukung literasi dan inklusi keuangan syariah termasuk yang diinisiasi oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Selain itu, Muamalah Master Class merupakan partisipasi Bank Muamalat dalam program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). GERAK Syariah dilakukan secara kolaboratif antara OJK dengan stakeholders agar dapat menjangkau masyarakat secara lebih massif dan merata.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News