Media Asuransi, GLOBAL – Pasar bancassurance global diperkirakan tumbuh sebesar US$568,7 miliar dari 2025 hingga 2029. Kondisi itu dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lebih dari delapan persen.
Prediksi ini berdasarkan laporan Technavio yang menyoroti meningkatnya permintaan asuransi serta perkembangan platform pemasaran digital sebagai pendorong utama pertumbuhan. Ekspansi akses internet dan penggunaan perangkat pintar secara luas turut berkontribusi pada lonjakan bancassurance.
|Baca juga: OJK Harap Emiten yang Force Delisting Sudah Tidak Ada Lagi
|Baca juga: Ternyata Segini Kekayaan Isa Rachmatarwata, Dirjen Anggaran Kemenkeu yang Terlibat Kasus di Jiwasraya
“Pada 2021, lebih dari 60 persen populasi global telah memiliki akses internet, angka yang diperkirakan terus meningkat,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 13 Februari 2025.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam industri ini. Perusahaan asuransi kini memanfaatkan platform digital untuk berinteraksi dengan pelanggan, memberikan pembaruan polis secara real-time, dan meningkatkan daya saing mereka.
Selain itu, keuntungan dari penjualan polis asuransi juga meningkat, ini didukung oleh kekuatan tim penjualan dan peran broker yang menargetkan pasar kelas menengah. Produk pensiun tetap menjadi andalan, dengan layanan berbasis seluler dan penjualan digital semakin diminati.
|Baca juga: Berpotensi Default, Pefindo Turunkan Peringkat Wijaya Karya (WIKA) Jadi idCCC
|Baca juga: Begini Cara OJK Pastikan Saham hingga Obligasi Diterbitkan Korporasi dengan Fundamental Kuat
Kecepatan internet yang semakin tinggi juga mendukung transaksi asuransi melalui aplikasi perbankan, SMS, dan email. “Jaringan internet berkecepatan tinggi memfasilitasi penggunaan aplikasi perbankan, SMS, dan email untuk transaksi asuransi,” kata laporan tersebut.
Tren positif ini turut menarik minat investor. Perusahaan modal ventura dan teknologi semakin aktif dalam mendanai sektor bancassurance, dengan putaran pendanaan mencapai level baru.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News