Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) menggenjot penyaluran pembiayaan hijau. Perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan hijau sebesar 50 persen secara year on year (yoy) pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan, mengatakan bahwa pada akhir Desember 2023 penyaluran pembiayaan pada segmen Environmental, Social, and Governance (ESG) tercatat sekitar Rp1,3 triliun. Mayoritas penyaluran pembiayaan tersebut dilakukan pada sektor transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.
|Baca juga: Bank Muamalat Bidik Penyaluran Pembiayaan Hijau Tumbuh 50% di 2024
“Tahun ini kami memproyeksikan penyaluran pembiayaan ESG tumbuh sebesar 50 persen dengan fokus pada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan,” kata Indra dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 16 Mei 2024.
Dia menjelaskan, konsep pembiayaan hijau yang berlandaskan pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) sejalan dengan prinsip maqashid syariah yang diterapkan oleh bank syariah, termasuk Bank Muamalat. Maqashid syariah adalah konsep dalam Islam yang mengacu pada tujuan dan prinsip-prinsip yang mendasari hukum Islam.
Dalam konteks perbankan syariah, maqashid syariah berperan dalam menentukan tujuan utama dari praktik perbankan yang tidak hanya menguntungkan individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Di dalamnya juga meliputi keberlangsungan terhadap lingkungan dan sosial.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Indra, Bank Muamalat menjadikan triple bottom line sebagai konsep bisnis berkelanjutan dengan mengukur nilai kesuksesan dalam merealisasikan bisnis melalui dampak terhadap tiga indikator yaitu, People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).
Bank Muamalat menjamin keberlangsungan bisnisnya dengan tidak hanya memperhatikan kepentingan mendapatkan profit semata melainkan juga memperhatikan kebermanfaatan bagi masyarakat, menjalankan bisnis yang selaras dengan program pemeliharaan lingkungan, serta memberikan dampak terhadap perekonomian khususnya ekonomi syariah.
|Baca juga: Pembiayaan Multiguna Bank Muamalat Ditargetkan Tumbuh 125%
Bank Muamalat telah menetapkan sejumlah inisiatif yang telah dan akan dilaksanakan dalam beberapa tahun mendatang untuk mendukung program pembiayaan hijau. Di antaranya adalah pembiayaan kepada produsen alat transportasi berbasis listrik dan sektor energi bersih/terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Selain itu, Bank Muamalat juga akan menyalurkan pembiayaan kepada sektor perikanan seperti kepada perusahaan jasa sarana produksi perikanan laut dan pembenihan biota serta kepada sektor kehutanan.
Indra Falatehan menuturkan bahwa salah satu bentuk implementasi pembiayaan hijau di Bank Muamalat adalah program pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik untuk karyawan. Pada program ini, Bank Muamalat memberikan insentif khusus dan kemudahan proses bagi karyawan yang ingin memiliki kendaraan berbasis listrik.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News