Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp164,9 miliar per November 2024. Nilai laba bersihnya tumbuh 16,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau jika dibandingkan dengan per November 2023.
Dalam periode ini, nilai aset BCA Syariah tercatat tumbuh 14,6 persen yoy menjadi Rp15,4 triliun. Pertumbuhan aset ini diantaranya didukung oleh pertumbuhan pembiayaan per November 2024 sebesar 29,4 persen yoy, mencapai Rp10,4 triliun.
|Baca juga: Bank BCA Syariah Diganjar Peringkat idAA+ dengan Prospek Stabil
Dalam keterangan resmi perseroan, Senin, 30 Desember 2024, disebutkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) per November 2024 tercatat sebesar Rp11,4 triliun atau tumbuh 12,9 yoy. Komposisi dana murah atau CASA (current account and saving account) mencapai 35 persen.
Sementara itu, kualitas pembiayaan BCA Syariah cukup baik yang tecermin pada non performing financing (NPF) sebesar 1,80 persen. Komposisi pembiayaan komposisinya didominasi segmen komersial yaitu sebesar 68,8 persen dari total pembiayaan perusahaan.
|Baca juga: Penyaluran Pembiayaan Kegiatan Usaha Berkelanjutan BCA Syariah Tumbuh 5,3%
Sedangkan jika dilihat dari pertumbuhannya, pembiayaan konsumer menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 77,7 persen yoy mencapai Rp1,4 triliun yang ditunjang oleh penyaluran pembiayaan KPR iB dan Emas iB. Pembiayaan Emas iB tumbuh signifikan sebesar 203,4 persen yoy. Hal ini menunjukkan minat masyarakat untuk berinvestasi logam mulia semakin meningkat.
BCA Syariah secara konsisten turut menerapkan sustainable banking. Diantaranya tercermin pada penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Komposisi pembiayaan KUB BCA Syariah mencapai 26,1 persen dari total pembiayaan dengan nilai mencapai sebesar Rp2,7 triliun. Per November 2024, pembiayaan KUB BCA Syariah tumbuh sebesar 15,3 persen yoy.
Implementasi penyaluran pembiayaan KUB terlaksana pada tujuh sektor kegiatan usaha berkelanjutan, yakni: pembiayaan pada kategori efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, transporasi ramah lingkungan, produk eco efficient serta pembiayaan UMKM.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

