Media Asuransi, YOGYAKARTA – Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) menggelar international conference dengan tema ‘Challenges and Embrace Emerging Opportunity in Insurance’. Agenda ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) yang digelar di Yogyakarta, pada 10-12 Juli 2024.
|Baca: Wakil Presdir Lippo General Insurance ‘Borong’ Saham LPGI
Ketua AAMAI Robby Loho, dalam pembukaan conference menyampaikan, The Forum ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru dalam perkembangan global yang berhubungan dengan industri perasuransian di Tanah Air.
“Ini menjadi wadah diskusi dan mencari berbagai alternatif solusi, inovasi, konsep pemikiran, dan pengembangan, serta strategi pelaksanaan yang bermanfaat bagi industri perasuransian,” jelas Robby, dalam pembukaan International Conference AAMAI, di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Di samping itu, lanjut Robby, adanya The Forum ini juga menjadi manfaat bagi talenta people development yang menjadi perhatian para stakeholder yang memastikan terjadinya keberlangsungan usaha yang profit dan sehat secara jangka panjang.
Perbincangan menarik
Lebih lanjut, Robby mengatakan, ada beberapa hal yang sedang menjadi perbincangan menarik dalam industri perasuransian, dan nantinya akan dibahas dalam forum tersebut, di antaranya terkait pelaksanaan IFRS 17 yang diadopsi menjadi PSAK 117 pada 2025, serta tren digitalisasi dan layanan konsumen serta aturan khusus dalam bisnis asuransi kredit.
Robby berharap dengan pelaksanaan The Forum tersebut dapat meningkatkan pemahaman situasi terkini dalam industri perasuransian nasional maupun global sehingga akan menciptakan berbagai peluang dan kesempatan dalam kegiatan bisnis asuransi.
“Serta dalam people development di perusahaan yang tidak hanya memiliki knowledge tetapi attitude yang mendukung bagi perusahaan perasuransian secara berkelanjutan dan dalam kondisi sehat,” jelasnya.
Sampaikan apresiasi
Gubernur DIY Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dalam pidatonya, yang diwakilkan oleh Staf Ahli Gubernur DIY bidang Ekonomi dan Pembangunan Kuncoro Cahyo Aji menyampaikan apresiasinya terhadap asosiasi yang turut andil dalam mengkover fondasi kokoh bagi industri perasuransian.
|Baca juga: Erick Thohir Sebut PMN Kini Tidak Lagi dari Utang Luar Negeri
Hal itu melalui berbagai peningkatan kualitas yang diberikan kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan. “Bidang keuangan dan industri perasuransian berperan penting sebagai landasan masyarakat dari segi kompleksitas dan ketidakpastian untuk memberikan ketenangan dan keamanan,” jelas Kuncoro.
Ia menambahkan industri asuransi dan profesional manajemen asuransi kini dihadapkan pada tantangan risiko iklim, inovasi digital, keamanan siber, dan inklusi perasuransian. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum terliterasi dan terinklusi asuransi, sehingga UU PPSK menjadi peluang perusahaan asuransi untuk meningkatkan inklusi perasuransian di Indonesia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

