1
1

Pasar Indonesia Terhambat Karena Solvabilitas Reasuransi Domestik yang Melemah

Customer Service PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) sedang melayani nasabah. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – AM Best dalam laporannya menyatakan bahwa lemahnya solvabilitas di Nasional Re menyebabkan penggantian kapasitas yang terkoordinasi dengan pemberian izin kepada reasuransi lain selama perpanjangan 1 Januari 2023 karena kekhawatiran tentang tingkat solvabilitas aktual dan prospektif reasuransi.

Sementara beberapa perjanjian telah menggantikan Nasional Re sebelum perjanjian mereka berakhir, sebagian besar menunggu hingga pembaruan 1 Januari untuk menghindari komplikasi administratif. Mengganti sekuritas reasuransi semakin diperparah dengan terbatasnya kapasitas reasuransi proporsional di pasar Indonesia karena berkurangnya minat reasuransi internasional.

Meskipun berkurang, kapasitas reasuransi sebagian besar tetap tersedia untuk cedens domestik, didukung oleh reasuransi domestik lainnya,” demikian dikutip melalui keterangan resmi AM Best, Jumat, 26 Mei 2023.

|Baca juga: Fitch Ratings Tarik Peringkat Nasional Re, Ini Alasannya!

Reasuransi domestik, seperti Indonesia Re, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein)dilaporkan mengisi sebagian besar kekosongan kapasitas reasuransi yang ditinggalkan oleh Nasional Re yang tertekan secara finansial.

Bagi reasuransi yang menuai keuntungan dari kesengsaraan Nasional Re, kondisi hard market memungkinkan mereka untuk mendorong kenaikan tarif baik pada akun bebas kerugian maupun yang terkena dampak kerugian, dan memberikan kondisi optimal untuk menerapkan ketentuan kebijakan yang lebih ketat, termasuk klausul partisipasi kerugian.

Menurunnya minat reasuransi internasional untuk perjanjian proporsional di Indonesia juga mendorong para cendekiawan untuk mengadopsi program reasuransi kerugian gross excess (gross XL) di beberapa tempat.

Kekuatan keuangan yang melemah dan penyangga modal yang menipis dari reasuransi domestik menghadirkan tantangan yang signifikan bagi mereka untuk menahan guncangan neraca lebih lanjut.

Reasuransi domestik berjalan dengan sulit, dengan kemungkinan yang meningkat untuk ketidakpastian ekonomi jangka pendek dan peristiwa bencana yang tidak terduga untuk menggagalkan rencana pemulihan bisnis mereka,” ujar AM Best.

Jika peristiwa ini atau guncangan lain terjadi, reasuransi tidak hanya akan terpengaruh, tetapi juga kemungkinan akan menghadapi kondisi pasar yang lebih sulit dengan penurunan lebih lanjut dalam ketersediaan kapasitas reasuransi domestik.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Langkah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75% Dinilai sudah Tepat
Next Post Nusantara Re Berada Pada Jalur Positif dalam Laporan Keuangan Kuartal I/2023

Member Login

or