1
1

Transformasi Digital Disebut Jadi ‘Kunci Emas’ Industri Asuransi Berjaya di 2025

Seorang karyawan melintas di depan papan logo-logo perusahaan asuransi umum. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Ketua AAUI Bidang Keuangan Eka Listiani Kartono memaparkan sejumlah tantangan dan peluang yang dihadapi industri asuransi Indonesia menjelang 2025. Ia menyoroti tekanan ekonomi global serta potensi pertumbuhan yang dapat dimanfaatkan melalui inovasi dan transformasi digital.

Eka menjelaskan perekonomian global dan nasional pada tahun mendatang masih berada di bawah tekanan, baik dari sisi geopolitik, perlambatan pertumbuhan ekonomi, maupun dampak perubahan iklim. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan dan menjadi tantangan bagi pelaku industri, termasuk asuransi.

|Baca juga: Tekan Dampak Negatif terhadap Perekonomian, Permata Bank Wajibkan Indonesia Cermati 3 Risiko Ini

|Baca juga: Solid di Tengah Dinamika Global, Ekonomi Indonesia Diramal Tumbuh 5,05% di Akhir 2024

Namun, ia menegaskan, peluang tetap terbuka melalui tren ekonomi baru seperti digitalisasi, transisi menuju energi hijau, serta perubahan demografi konsumen, yang kini mulai didominasi oleh generasi muda.

Industri asuransi di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun, ditandai dengan peningkatan premi dan aset. Meski demikian, kontribusi sektor ini terhadap ekonomi nasional masih relatif kecil. Penetrasi asuransi komersial Indonesia hanya mencapai 1,4 persen pada 2021, jauh di bawah rata-rata ASEAN yang sebesar 3,9 persen.

“Angka ini menunjukkan potensi pasar asuransi di Indonesia masih sangat besar. Kita harus mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan strategi yang tepat,” ujar Eka, Kamis, 21 November 2024.

Selain tantangan dari sisi ekonomi, persaingan di industri asuransi juga semakin ketat dengan hadirnya pemain baru. Perubahan perilaku konsumen, yang kini lebih mengutamakan produk berbasis digital dan personalisasi, menuntut perusahaan asuransi untuk berinovasi agar tetap relevan di pasar.

|Baca juga: AASI Rilis Faktor Pendorong dan Penghambat Industri Asuransi Syariah di 2025, Harus Baca!

|Baca juga: Kebijakan Pemerintah Pro Growth dan Peningkatan Daya Beli Jadi Katalis Positif di Pasar Saham

Eka menekankan pentingnya pengembangan produk-produk inovatif, seperti mikroasuransi, yang dapat menjangkau segmen konsumen berpenghasilan rendah dan generasi muda. “Industri asuransi memiliki peluang besar untuk berkembang lebih cepat, asalkan mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi digital secara maksimal,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BCA Digital Siapkan Banyak Amunisi Dukung Bisnis Tumbuh Berkelanjutan
Next Post GoTo Lanjutkan Transformasi Digital UMKM Indonesia via GoNusantara
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or