Media Asuransi, JAKARTA – Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan keperluan berobat yang lebih nyaman tanpa harus ke luar negeri, Mandaya Hospital Group menghadirkan rumah sakit berkapasitas internasional dengan nama Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP). Rumah sakit tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, 9 Oktober 2021.
Saat ini di MRHP telah bergabung 169 tenaga dokter spesialis dan sub-spesialis, sekitar 60 dokter diantaranya merupakan lulusan atau telah memperoleh training di luar negeri. Rumah sakit terwujud berkat kolaborasi dengan The Clinic-Cleveland Clinic, yakni rumah Sakit ranking kedua terbaik di AS versi US News & World Report dan kedua di dunia dalam peringkat rumah sakit terbaik dunia Newsweek 2021, serta dengan Royal Brompton & Harefield Hospital, rumah sakit terbaik di bidang jantung di Inggris versi Newsweek.
“MRHP dibangun dengan desain arsitektur dan interior modern namun tetap mengadopsi kearifan lokal, ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pasien dan keluarganya. Kami telah melakukan re-thinking dan re-design atas konsep apa itu rumah sakit. Dan jangan lupa ketika ke rumah sakit, pasti pasien didampingi keluarganya, nah kenyamanan keluarganya ini sering tidak diperhitungkan dalam mendesain rumah sakit,” ungkap pendiri Mandaya Hospital Group, Edhijanto W Taufik, dalam siaran pers yang diterima Media Asuransi, Senin, 11 Oktober 2021.
|Baca juga: Sarana Meditama Metropolitan (SAME) Akuisisi Emiten Rumah Sakit
Pada kesempatan itu, CEO dari The Clinic-Cleveland Clinic, Frank McGillin, mengatakan senang dapat bermitra dengan MRHP, berkolaborasi untuk membuat tinjauan medis secara virtual untuk dapat mendukung kebutuhan klinis pasien Indonesia yang mencari tambahan kejelasan seputar kondisi medisnya yang kompleks.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Pelaksana Perawatan Spesialis Royal Brompton & Harefield Hospital, David Shrimpton, yang mengharapkan dapat bekerja sama dengan tim di Mandaya Hospital Group untuk membangun layanan jantung khusus. David memperkirakan ini akan menjadi kemitraan yang sukses antara kedua institusi.
Bagi masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri, tentu ada alasan tertentu untuk melakukan itu. “Kepercayaan dan pelayanan yang dicari masyarakat,” tutur President Director Mandaya Hospital Group, Ben Widaja, saat menjelaskan alasan pasien memilih berobat ke mancanegara.
“Kami melakukan investasi yang sangat besar dalam peralatan dan teknologi medis canggih, termasuk sistem informasi dan digitalisasi untuk bisa sejajar, bahkan melebihi RS di luar negeri. Tanpa peralatan yang canggih mustahil kita bisa bersaing dengan mereka. Kami membangun ‘Smart Hospital’,” kata Ben Widaja.
CEO Mandaya Hospital Group, Anastina Tahjoo, menambahkan bahwa MRHP benar-benar secara tegas menerapkan konsep patient-centered care, perawatan yang berpusat pada pasien, bukan berpusat pada penyakit. “Pasien diperhatikan secara utuh sebagai manusia, baik penyakit yang dialaminya, pengaruh penyakitnya kepada organ-organ yang lain, kondisi kesehatan mentalnya, kondisi keuangannya, sehingga team medis dan keluarga pasien bisa membuat rencana pengobatan secara bersama-sama,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO MRHP, Essy Osman, menekankan pentingnya menjaga agar pasien dan keluarganya memperoleh pengalaman yang berbeda dan luar biasa di MRHP. “Kami menyiapkan tim yang kami beri nama patient experience officer. Tugas mereka mendampingi pasien dan keluarganya selama berada di MRHP dan memastikan mereka memperoleh pengalaman hebat,” ucap Essy.
Edhijanto mengatakan bahwa MRHP tidak akan membebani pasien dengan tindakan-tindakan yang tidak perlu. Bahkan setiap tindakan akan didiskusikan terlebih dahulu manfaat dan akibat-akibatnya dengan keluarga pasien. “Dari segi pentarifan, kami bukan yang paling mahal, bahkan tarif kami lebih miring dibandingkan rumah sakit lain yang setara. Ini sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kami anut,” pungkas Edhijanto. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News