Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan dengan diversifikasi bisnis ke bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) terus dilakukan. Hal itu sejalan dengan transisi energi yang sedang berjalan di seluruh dunia.
Sementara pemerintah telah menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Pada 24 Oktober 2024, PTBA melakukan peluncuran Pilot Plant (pabrik percontohan) Wood Pellet dari Kaliandra Merah di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
|Baca juga: DAI: Lembaga Peradilan Harus Paham Pentingnya Perlindungan Hukum dalam Sengketa Asuransi
|Baca juga: Prinsip Asas Itikad Baik Wajib Dikedepankan dalam Perlindungan Tertanggung Asuransi
Pengembangan Wood Pellet yang merupakan bahan bakar campuran batu bara (co firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), ini merupakan kelanjutan dari program budi daya Kaliandra Merah untuk biomassa yang telah dimulai PTBA pada 2023.
Dilansir dalam keterangan resminya, Jumat, 1 November 2024, saat ini kapasitas produksi yang mampu dihasilkan dari Pilot Plant sebanyak 200 kg per jam.
Kemudian perseroan sejauh ini telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
|Baca juga: Tumbuh 7,33%, WOM Finance Raup Laba Bersih Rp151 Miliar hingga Kuartal III
|Baca juga: Barisan Saham Pilihan yang Kasih Cuan Maksimal di Awal November, Tertarik?
Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol.
PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022. Perusahaan pun bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.
Untuk mendukung pemerintah mencapai target NZE di 2060, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi. Dari sisi operasional, selain implementasi Good Mining Practice, perusahaan juga menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan Pompa Tambang berbasis Listrik.
|Baca juga: Asuransi Astra Hadirkan Program Cegah Stunting di Sumba Barat Daya
|Baca juga: GoPay Asuransi Resmi Meluncur, Perlindungan Kesehatan Mulai dari Rp60 Ribu!
PTBA juga mengoperasikan bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. Perusahaan menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News