1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Pergerakan Pasar Valuta Asing. | foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga Maret 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 17 – 21 Maret 2025

Pada akhir hari Kamis, 20 Maret 2025

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.470 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,08 persen.
  3. DXY menguat ke level 103,85.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,237 persen.

|Baca juga:Bank Indonesia Tambah Jadwal Layanan Penukaran Uang Rupiah

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 21 Maret 2025

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.480 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 7,09 persen.

|Baca juga: Rupiah Menguat Usai The Fed Pertahankan Bunga

Aliran Modal Asing (Minggu III Maret 2025)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 20 Maret 2025 sebesar 88,51 bps (basis points), naik dibanding dengan 14 Maret 2025 sebesar 81,20 bps.
  2. Berdasar data transaksi 17-20 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,25 triliun, terdiri dari jual neto Rp4,78 triliun di pasar saham, beli neto Rp1,20 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp0,67 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp28,10 triliun di pasar saham, beli neto Rp23,87 triliun di pasar SBN dan Rp8,58 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 24 Maret 2025.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AAUI Luncurkan Peta Jalan Asuransi Pertanian 2025–2030 untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Next Post IHSG Sesi I Masih Tertekan Tarif Impor AS
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or