1
1

Survei Bank Indonesia: Penjualan Eceran Diprakirakan Tetap Tumbuh

Suasana salah satu Mall di Bintaro, Tangerang Selatan terlihat mulai ramai dikunjungi warga. Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025 mengenai penjualan eceran menunjukkan bahwa penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2025 yang diprakirakan mencapai 211,3 atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,4 persen year on year (yoy).

Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Peralatan Informasi dan Komunikasi yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman dan Tembakau tetap tumbuh, meski melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

|Baca juga: Survei BI Desember 2024: Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Januari 2025 diprakirakan mengalami kontraksi 4,8 persen month to month (mtm), setelah tumbuh 5,9 persen mtm pada Desember 2024.

“Mayoritas kelompok tercatat mengalami kontraksi, kecuali Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, yang dipengaruhi oleh faktor normalisasi permintaan masyarakat pasca-perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru),” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 14 Februari 2025.

Pada Desember 2024, IPR tercatat 222,0 atau secara tahunan tumbuh 1,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada November 2024 sebesar 0,9 persen yoy. Pertumbuhan pada Desember 2024 terutama didorong Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang Budaya dan Rekreasi.

|Baca juga: Survei Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Tumbuh Terbatas

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Desember 2024 tumbuh sebesar 5,9 persen mtm, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,4 persen mtm. Seluruh kelompok komoditas tercatat tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, diikuti oleh Suku Cadang dan Aksesori, serta Barang Budaya dan Rekreasi. Peningkatan tersebut didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat seiring dengan perayaan HBKN Nataru.

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Maret dan Juni 2025 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret dan Juni 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 179,0 dan 152,3, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 160,2 dan 151,1. Peningkatan IEH Maret 2025 didorong oleh kenaikan harga pada bulan Ramadan dan HBKN Idulfitri, sementara IEH Juni 2025 didorong oleh HBKN Iduladha dan tahun ajaran baru.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sektor Asuransi Non-Jiwa India Tumbuh 6,58% di Januari 2025
Next Post China Izinkan Perusahaan Asuransi Berinvestasi Emas, Apa Manfaatnya?
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or