Direktur Eksekutif, Kepala Departeneb Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan bahwa faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut ialah permintaan pembiayaan dari nasabah. Kemudian, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
“Sementara itu, untuk keseluruhan periode kuartak IV/2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru diprakirakan sebesar 92,2%, lebih tinggi dibandingkan 84,5% pada kuartal III/2022,” ujarnya dalam pernyataan resmi pada Senin, 21 November 2022.
|Baca juga: Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Bakal Deras di Kuartal IV
Sedangkan dari sisi permintaan pembiayaan korporasi pada Oktober 2022 juga terindikasi tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,4%.
Kebutuhan pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas sumber, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.
Dan jika dilihat dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Oktober 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa kredit multi guna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News