Media Asuransi, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dengan Presiden RI Joko Widodo kembali meresmikan infrastruktur jalan tol Trans-Sumatera yaitu empat ruas jalan tol Sigli-Banda Aceh pada Senin (9/9) yang berlokasi di Gerbang Pintu Tol Baitussalam.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Rozi Sparta menjelaskan ruas tol yang diresmikan di antaranya adalah seksi 2 (Seulimeum-Janto) sepanjang 6 km, seksi 3 (Jantho-Indrapuri) sepanjang 16 km, seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro) sepanjang 8 km, dan Seksi 6 Kuto (Kuto Baro-Baitussalam) sepanjang 5 km.
|Baca juga: Adhi Karya (ADHI) Teken 3 Kontrak Strategis Proyek Infrastruktur Air
Peresmian ini dilakukan salah satunya mendukung akses para atlet dan Official PON XXI Aceh-Sumut yang akan bertanding ke Sigli. Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro beserta pejabat pemerintah daerah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total panjang 74,2 km dan dibagi dalam 6 seksi, yang mana sebelumnya seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) sepanjang 14 km sudah diresmikan dan dioperasikan sejak tahun 2020, dan seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) sepanjang 25 km yang progress konstruksinya saat ini 88,99%.
“Jalan tol ini didesain dengan rencana kecepatan 100km/jam yang tentunya dapat meningkatkan efisiensi waktu tempuh,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 12 September 2024.
|Baca juga: Adhi Karya (ADHI) Bukukan Pendapatan Rp5,7 Triliun pada Semester I/2024
Sepanjang jalan tol ini juga dilengkapi fasilitas tempat ibadah (masjid), restoran, minimarket, toilet dan fasilitas umum lainnya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan. Pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, khususnya tol Sigli-Banda Aceh sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.
“Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Nanggroe Aceh Darussalam.”
Pembangunan jalan tol ini juga memperhatikan dampak lingkungan dan keberlanjutan satwa liar di sekitar proyek melalui pembangunan jalan gajah dan jembatan primata untuk mendukung keberlanjutan ekosistem. Jembatan kendaraan dibangun di atas jalan tol agar tidak mengganggu aktivitas gajah di bawah jembatan.
Sedangkan jembatan primata dibangun sebagai penghubung perlintasan primata pada kawasan hutan yang dipisahkan oleh jalan tol. Konsep pembangunan jembatan primata menggunakan kabel utama sebagai media perlintasan dan jaring pengaman untuk menjaga keselamatan pengguna jalan tol.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News