Media Asuransi, JAKARTA – Ajaib Kripto mencatat reli sejak minggu lalu telah mendorong bitcoin (BTC) melesat di atas US$68.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima minggu terakhir.
Bitcoin berhasil bangkit setelah sempat turun ke level US$56.500 pada 1 Mei, penurunan setelah mencetak new all time high pada 14 Maret 2024 di harga US$73.768.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, Bitcoin melesat dalam 24 jam terakhir, naik sebesar 6,85% dan pada Selasa (21/5) pukul 08:00 WIB BTC bertengger di US$71.248. “Selanjutnya, jika BTC dapat bertahan di atas support US$69.000 maka potensi selanjutnya adalah naik menguji area all time high di US$73.768. Namun, jika terjadi penurunan di bawah support $69.000, potensi akan membawa BTC melemah ke US$65.500,” katanya dalam riset dikutip, Rabu, 22 Mei 2024.
|Baca juga: Performa Bitcoin Kinclong Usai Halving
Lebih lanjut Panji menyebut, kenaikan dalam beberapa hari terakhir dapat menjadi dorongan Bitcoin untuk mematahkan tren Sell in May dengan potensi menutup bulan Mei dengan positif. “Sejak 1 Mei hingga saat ini Bitcoin telah menguat 14,86%, dimana dalam tiga tahun terakhir Bitcoin selalu ditutup turun pada bulan Mei.”
Sementara, Altcoin dengan kapitalisasi pasar besar juga mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir: Ethereum (ETH) naik 17,94% menjadi US$3.650, Avalanche (AVAX) menguat 12,59% menjadi US$39,75 dan Solana (SOL) melesat 9,69 menjadi US$184.
Pekan ini
Kenaikan Bitcoin (BTC) sejak pekan lalu salah satunya dilatarbelakangi oleh perdagangan ETF Bitcoin spot yang mengalami arus masuk yang signifikan selama perdagangan minggu lalu, menandai aliran positif minggu kedua berturut-turut.
Menurut data Coinglass, dalam periode perdagangan tanggal 13-17 Mei ETF Bitcoin spot di AS mencatat total arus bersih (net inflow) sekitar US$948,3 juta.
Selain itu, pasar aset kripto bereaksi positif terhadap tanda-tanda perlambatan inflasi di Amerika Serikat. Pada hari Rabu (15/5) BTC melonjak lebih dari 7% bergerak di atas US$66.000 setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dirilis, yang menunjukkan sedikit penurunan inflasi dibandingkan dengan bulan Maret.
|Baca juga: Akankah Harga Bitcoin Tembus US$80.000?
Laporan CPI pada hari Rabu menunjukkan kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,3% MoM, lebih rendah dari bulan Maret yang tercatat 0,4% MoM. Inflasi tahunan juga menunjukkan sedikit penurunan, mencapai 3,4% YoY sesuai dengan ekspektasi pasar dan lebih rendah dibandingkan dengan bulan Maret sebesar 3,5% YoY. Core CPI, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, dengan kenaikan sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu sebesar 0,3% MoM sesuai dengan ekspektasi dan kenaikan sebesar 3,6% YoY.
“Angka inflasi yang muncul sesuai dengan ekspektasi pasar telah memicu respons positif di pasar kripto. Bitcoin, yang sebelumnya tertekan oleh prospek suku bunga tinggi yang berkelanjut, mengalami lonjakan harga setelah menunjukkan bahwa tekanan inflasi kembali moderat,” kata Panji.
Panji memaparkan terdapat beberapa sentimen untuk altcoin minggu ini dimulai dengan laporan pendapatan NVIDIA Q1 2024 akan dirilis pada Rabu (22/5). Laporan di atas ekspektasi potensi akan mendorong harga aset kripto berbasis Artificial Intelligence (AI) seperti RNDR, FET, WLD, AGIX, dll.
Selain itu, pekan ini juga relatif tenang untuk data ekonomi. Pelaku pasar akan mencari petunjuk dari Federal Reserve yang menyampaikan risalah dari pertemuan kebijakan suku bunganya pada hari Rabu (22/5).
Sementara, Ethereum (ETH) akan menjadi sorotan di tengah bagaimana Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) akan memutuskan ETF Ethereum spot di AS. Pada Kamis (23/5) merupakan batas waktu untuk keputusan ETF ETH spot VanEck & Ark 21Shares.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News