Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa berada di zona hijau. Sepanjang hari ini indeks acuan saham Indonesia berhasil bertahan di area penguatan tanpa sedetik pun berbalik arah ke wilayah negatif.
IHSG Selasa, 6 Februari 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke posisi 7.247, naik 48 poin atau setara 0,68 persen ketimbang pagi tadi di 7.198. Posisi tertinggi di 7.268 dan terendah di 7.212. Volume perdagangan tercatat 16 miliar lembar saham senilai Rp9,02 triliun. Sebanyak 284 saham menguat, 232 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa terpantau menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.743 per US$. Meski merekah namun mata uang Garuda belum mampu kembali ke level Rp15.600 per US$.
|Baca: Allianz Utama Luncurkan Transportation Allowance Insurance
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore perkasa ke level Rp15.730 per US$, menguat 22 poin atau setara 0,14 persen dengan year to date return di 2,15 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.723 hingga Rp15.747 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15,636 per US$.
Wall Street tertekan
Di sisi lain, bursa saham Wall Street pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) terlihat tertekan. Pelemahan terjadi karena imbal hasil treasury meningkat di tengah kekhawatiran mengenai waktu penurunan suku bunga di tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,7 persen menjadi 38.380,12. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,3 persen menjadi 4.942,81. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang padat teknologi turun 0,2 persen menjadi 15.597,68.
Penurunan ini terjadi di tengah reaksi beragam terhadap laporan pendapatan pada hari sebelumnya. Saham Caterpillar ditutup naik 1,9 persen setelah raksasa industri itu melaporkan lonjakan pendapatan kuartal keempat untuk menutup 2023 yang kuat.
|Baca: Bos AAJI Tegaskan Pelaku Industri Siap Sesuaikan Bisnis dengan POJK 22/2023
Sementara itu, dolar AS menguat ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi tersebut terjadi karena para pedagang menarik kembali spekulasi penurunan suku bunga agresif oleh Federal Reserve tahun ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik menjadi 104,3, tertinggi sejak 17 November, dan terakhir naik 0,21 persen menjadi 104,27. Sedangkan euro jatuh ke level terendah sejak 11 Desember menjadi US$1,0747 dan terakhir turun 0,36 persen menjadi US$1,0752.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News