1
1

Infovesta Sarankan Investor Tetap Wait and See

Ilustrasi pemasaran reksa dana. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap diperkirakan tetap dalam kondisi yang volatile sehingga investor disarankan untuk tetap wait and see.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama memaparkan kinerja IHSG kembali tertekan ke level 7.040. atau -1,92% dalam sepekan terakhir. Dilihat dari Indeks US, Dow Jones Industrial Average (DJI) mengalami pelemahan -1,71% ke level 28.725.

“Adanya sentimen kekhawatiran resesi global menjadi tekanan pada DJI. Disisi lain, adanya krisis fiskal di Inggris akibat dari adanya kebijakan pemangkasan tarif dasar Pajak Pendapatan, pemangkasan Bea Materai Pajak Tanah, pembebasan pajak hingga 100% untuk investasi pabrik dan mesin.Hal ini mengakibatkan pelaku pasar khawatir akan adanya defisit anggaran pemerintah Inggris yang akan membengkak serta akan mendorong tingkat inflasi.”

|Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi ytd 23 September 2022

Konsekuensinya, bank sentral Inggris (BoE) akan terdesak untuk menaikan suku bunganya secara lebih agresif dan menyebabkan tingkat kekhawatiran resesi global yang makin nyata. Dari negara China, adanya rilis data PMI Manufaktur China yang masih terkontraksi ke level 48,1 pada September 2022.

Akibat dari pembatasan wilayah mengakibatkan penurunan pada sisi ekspor dan impor serta adanya penurunan harga komoditas. Pemerintah China terus melakukan upaya peningkatan PMI dengan memberikan subsidi, dan meningkatkan permintaan.

Dari domestik merespon sentimen negatif dari global yang semakin dekat dengan potensi resesi. Hal ini terlihat pada kinerja IHSG yang melemah. “Untuk outlook pasar obligasi saat ini, kami melihat masih akan bergerak fluktuatif di tengah kekhawatiran inflasi yang tinggi dan tren suku bunga yang lebih tinggi akan berdampak pada resesi ekonomi.”

|Baca juga: Infovesta: Kinerja Reksa Dana Masih Positif

Sementara itu, Bank of England (BOE) kembali memberikan program pelonggaran untuk mengatasi krisis pasar utang pemerintah Inggris. Namun kebijakan tersebut dapat mendorong potensi kenaikan inflasinya. Melihat situasi kondisi pasar saat ini, kami melihat kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sedang dalam kondisi yang volatile sehingga investor sebaiknya tetap wait & see.

Namun bagi investor yang tetap ingin berinvestasi di reksa dana saham dapat melakukan strategi investasi average down untuk memperkecil risiko kerugian. Sedangkan untuk reksa dana pendapatan tetap masih dalam tekanan sehingga investor disarankan untuk wait & see terlebih dahulu.

Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, investor sebaiknya selalu waspada terhadap isu kebijakan kenaikan suku bunga the Fed maupun BI yang mempengaruhi pergerakan pasar obligasi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Diperkirakan Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan pada Oktober dan November 
Next Post Henoch Munandar Diangkat Jadi Direktur Utama Bank BTPN

Member Login

or