Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari US$1 per barel pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), dalam perdagangan yang naik turun. Sedangkan para pedagang khawatir tentang permintaan dalam beberapa bulan mendatang karena produsen minyak mentah memberikan sinyal beragam tentang peningkatan pasokan.
Mengutip The Business Times, Kamis, 5 September 2024, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup turun US$1,05 atau 1,42 persen menjadi US$72,70 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun US$1,14 atau 1,62 persen menjadi US$69,20.
Selama sesi tersebut, kedua patokan tersebut berayun dari US$1 turun menjadi US$1 naik menyusul berita OPEC+ sedang membahas penundaan kemungkinan peningkatan produksi karena produksi Libya diperkirakan meningkat. Dalam aksi jual yang lebih luas, harga minyak mentah Brent jatuh sebanyak 11 persen atau sekitar US$9, dalam waktu lebih dari seminggu.
|Baca juga: Bos Bank Mandiri Pamer Kesuksesan Transformasi Digital di Indonesia-Africa Forum 2024
Data yang kurang menggembirakan dari AS dan Tiongkok memperkuat ekspektasi akan melemahnya ekonomi global dan permintaan minyak, yang memicu penurunan yang lebih luas di pasar dunia. “Yang jelas, kekhawatiran tentang perlambatan manufaktur. Itu satu-satunya hal negatif yang kami lihat,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn.
Di sisi lain, harga emas global tetap stabil pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Situasi itu terjadi karena investor bersiap untuk laporan penggajian bulanan AS yang dapat memengaruhi besarnya kemungkinan pemangkasan suku bunga bulan ini.
Emas spot stabil
Harga emas spot bertahan di US$2.493,62 per ons, pada pukul 00.25 GMT. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,1 persen menjadi US$2.524,90. Sedangkan harga perak spot datar pada US$28,04 per ons, platinum naik 0,4 persen menjadi US$906,55, dan paladium naik 0,6 persen menjadi US$943,60.
|Baca juga: Hati-Hati Penipuan Investasi Mengatasnamakan Ashmore Asset Management
Laporan penggajian nonpertanian AS akan dirilis pada Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 160 ribu dalam penggajian nonpertanian AS pada Agustus dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2 persen.
Sementara itu, emas batangan menuju tahun terbaiknya sejak 2020, didorong oleh optimisme investor tentang pemotongan suku bunga AS yang akan datang dan kekhawatiran yang masih ada tentang konflik Timur Tengah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News