Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Senin atau di awal pekan dibuka melemah tapi tak lama mampu berbalik arah ke zona hijau. Adapun gerak indeks acuan saham Indonesia masih berpeluang terkoreksi sehingga para investor harus tetap berhati-hati dan waspada.
IHSG Senin, 12 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka tertekan ke level 7.233 dan tak lama menguat ke posisi 7.266. Level tertinggi di 7.285 dan terendah di 7.257. Volume perdagangan pagi tercatat 5,08 miliar lembar saham senilai Rp1,81 triliun. Sebanyak 197 saham menguat, sebanyak 248 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin terlihat menguat ketimbang penutupan pada minggu lalu di posisi Rp15.635 per US$. Diharapkan sejumlah sentimen positif bisa terus berdatangan dan membuat mata uang Garuda bertahan di zona hijau.
|Baca: Over Kredit Motor Secara Ilegal, Ketua RT di Jember Dipenjara 7 Bulan
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke level Rp15.624 per US$ dengan year to date return di 1,49 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.615 hingga Rp15.629 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.531 per US$.
Indeks S&P 500 tembus di atas 5.000
Di sisi lain, indeks S&P 500 berakhir di atas 5.000 untuk pertama kalinya pada Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB), memperpanjang reli. Hal itu terjadi karena pendapatan yang solid dan data ekonomi yang telah meningkatkan keyakinan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) dapat menghindari resesi.
Indeks berbasis luas berakhir di posisi 5.026,61 atau naik 0,6 persen, mencatat rekor penutupan ke-10 pada 2024. Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.990,66, sedangkan Dow Jones Industrial Average merosot 0,1 persen menjadi 38.671,69.
|Baca: 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini
Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB), menuju kenaikan minggu keempat. Sementara para pedagang mengurangi spekulasi mereka mengenai seberapa cepat Bank of Japan akan menaikkan suku bunga dan seberapa cepat Federal Reserve bakal memangkas suku bunga.
Indeks dolar turun 0,07 persen menjadi 104,04, sedangkan euro naik 0,08 persen menjadi US$1,0785. Di sisi lain, para pedagang mengabaikan revisi harga konsumen bulanan AS yang naik kurang dari perkiraan awal pada Desember.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News