Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA untuk PT Danareksa (Persero) dan obligasi yang masih beredar. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.
“Peringkat tersebut mencerminkan tingkat kemungkinan yang sangat kuat akan adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 16 Oktober 2024.
|Baca juga: Raih Opini WDP, Ini Penjelasan Manajemen Danareksa
Menurut Pefindo, peringkat tidak dipengaruhi oleh profil kredit berdiri sendiri DNRK, yang mencerminkan profil bisnis yang terdiversifikasi dan fleksibilitas keuangan yang kuat tetapi dibatasi oleh indikator perlindungan arus kas dan likuiditas yang di bawah rata-rata.
Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat kemungkinan dukungan yang lebih kuat dari pemegang saham. Hal ini juga harus diikuti dengan perluasan peran atau kontribusi yang lebih besar untuk pemerintah dan untuk masing-masing sektor yang menjadi cakupannya.
|Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi MoM per 11 Oktober 2024
Di sisi lain, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika terdapat pelemahan material dalam hal dukungan dan komitmen dari Pemerintah Indonesia. “Peringkat dapat juga diturunkan jika Danareksa mengalami pemburukan signifikan pada indikator keuangannya, tanpa indikasi kuat akan adanya dukungan dari pemegang saham.”
Danareksa adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding lintas sektoral berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.113 Tahun 2021. Berdasarkan PP No.7 Tahun 2022, Pemerintah memperkuat fungsi Danareksa sebagai induk holding spesialis transformasi dengan tahap pertama dari holding mengelola sepuluh anak perusahaan, yaitu PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, di luar dari anak perusahaan yang sudah ada sebelumnya.
Tahap kedua dari program holding ini masih berlangsung dengan beberapa BUMN dari berbagai sektor direncanakan akan masuk dalam holding BUMN Danareksa.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News