Virus Covid-19 atau dikenal sebagai Corona Virus, mulai mewabah di Wuhan sejak November 2019. Palang Merah Indonesia (PMI) menginisiasi gerakan ‘Sejuta Masker Untuk Indonesia’ sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Melalui gerakan ini, PMI mengajak semua pihak untuk berkontribusi melindungi Indonesia dengan menyediakan satu juta masker dan cairan antiseptik yang membutuhkan dana hingga Rp100 miliar. BRI Life turut berpartisipasi dalam gerakan Sejuta Masker Untuk Indonesia bersama PMI dan BenihBaik.com ini.
Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla menegaskan bahwa kita harus selalu siap apabila virus ini masuk ke Indonesia sama halnya seperti negara lain, serta harus membantu pemerintah secara prefentif dalam memitigasi pengaruh dari virus tersebut. Hingga saat ini masih belum ditemukan cara pengobatannya, namun penularan virus dapat dicegah dengan menggunakan masker dan menerapkan ‘Perilaku Hidup Bersih dan Sehat’. “Sangat beralasan, jika Indonesia harus menyatakan kesiagaan sedini mungkin terhadap penyebaran virus ini, karena Singapura dengan jumlah bandara dan pelabuhan laut yang lebih sedikit dari Indonesia, sudah memberikan warning terhadap penyebaran wabah virus Corona yang mungkin dibawa oleh orang yang datang ke Singapura. Sementara Indonesia, dengan jumlah bandara internasional dan pelabuhan yang lebih banyak, tentu memiliki tingkat bahaya lebih besar dari Singapura,” tutur Jusuf Kalla dalam keterangan pers, 25 Februari 2020.
Kepala Divisi Corporate Secretary BRI Life Hardy Nurhadi dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa BRI Life menyambut baik niat mulia PMI sebagai sebuah organisasi dalam bidang sosial kemanusiaan terbesar di Indonesia dengan kiprahnya yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, dalam program ‘Sejuta Masker Untuk Indonesia’. “Kami berharap melalui gerakan ini, BRI Life bersama PMI yang bekerjasama dengan Benihbaik.com, dapat turut memberikan andil nyata bagi masyarakat Indonesia dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona yang saat ini tengah menjadi isu hangat di belahan dunia,” ujar Hardy.
Sementara itu, CEO Benihbaik.com Andy F Noya mengungkapkan bahwa hal ini menjadi penting, karena saat ini kebutuhan yang luar biasa dan ketersediaan masker terbatas. Padahal, PMI harus juga memberikan bantuan kepada negara yang terdeteksi sudah terkena virus Corona. Harga masker ini melambung, dari tadinya Rp50 ribu per boks, sekarang bisa mencapai Rp300 ribu per boks. “Ini tentu akan memberatkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, padahal masker akan menjadi barang yang sangat dibutuhkan,” ujar Andy.
Penggalangan dana untuk gerakan ‘Sejuta Masker untuk Indonesia’ akan berlangsung selama tiga bulan, dan masker yang dibeli dari dana yang terkumpul akan segera didistribusikan di daerah yang berpotensi terdampak virus Corona, antara lain Batam, Manado, Jawa, Sumatera, Kalimantan Utara, dan daerah lain di Indonesia. Wiek
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News