1
1

Manulife Indonesia Bukukan Premi Rp8,9 Triliun di Tahun 2020

Media Asuransi – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri asuransi jiwa di Indonesia untuk mempertahankan performa bisnisnya. Hal itu juga dialami oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia, Ryan Charland, mengatakan bahwa pihaknya bertekad memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabahnya. Karena itu, perseroan mencari strategi dan inovasi yang tepat agar dapat memberikan pelayanan yang optimal buat para nasabah di tengah pandemi Covid-19. “Upaya itu membuat perseroan berhasil mencatat pertumbuhan bisnis di tengah pandemi Covid-19,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Senin, 31 Mei 2021.

Menurut Ryan, pada tahun 2020, Manulife Indonesia membukukan pendapatan premi sebesar Rp8,9 triliun atau naik 6 persen dibanding tahun 2019. Peningkatan premi ini didorong oleh kenaikan pendapatan premi lanjutan (renewal) produk individu dan unitlink. “Sedangkan, total premi lanjutan tumbuh 8 persen,” jelasnya.

|Baca juga: Manulife Terus Berinovasi Tingkatkan Kenyamanan Nasabah

Di sisi lain, kenaikan premi baru di tahun 2020 tercatat sebesar 47 persen atau Rp5,6 triliun, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yakni Rp3,8 triliun. “Premi baru tersebut mencakup penjualan produk asuransi tradisional dan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi,” tutur Ryan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pertumbuhan premi baru Manulife Indonesia itu lebih baik dari total pertumbuhan industri asuransi jiwa Indonesia. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan industri asuransi jiwa tahunan (year on year/yoy) mengalami perlambatan sebesar 8,6 persen dari Rp236 triliun di 2019 menjadi Rp215 triliun di 2020 sebagai akibat pandemi Covid-19.

Ryan menambahkan bahwa pada akhir tahun 2020 perseroan tercatat memiliki cadangan teknis sebesar Rp38,6 triliun. Selain itu, risk based capital (RBC) Manulife Indonesia pada akhir 2020 tercatat sebesar 943 persen atau jauh di atas batas minimum yang ditetapkan regulator yakni 120 persen.

Sementara itu, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pada tahun 2020 MAMI mencatatkan pertumbuhan sebesar 66,2 persen atau Rp49,4 triliun. Pencapaian ini menempatkan perseroan di pososi pertama perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan atau AUM reksa dana terbesar di Indonesia. “Pada akhir tahun 2020, total dana kelolaan MAMI meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp97,2 triliun.

|Baca juga: Manulife Survive di tengah Pandemi Covid-19

Sedangkan, performa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia tetap bertahan di posisi tertinggi untuk DPLK multinasional di Indonesia. Pada akhir tahun 2020, aset DPLK yang dikelola perusahaan tercatat sebesar Rp21 triliun.

 

Kebutuhan Nasabah

Terkait dengan pandemi Covid-19, CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland, memaparkan bahwa sejak awal pandemi, pihaknya dengan cepat mengubah model bisnis dan menyesuaikan diri dengan menerapkan layanan non face to face. Dengan model layanan ini, seluruh karyawan dan tenaga pemasar tetap memberikan layanan optimal kepada para nasabah dengan memaksimalkan penerapan teknologi.

Komitmen korporasi untuk terus berfokus pada kebutuhan nasabah juga terlihat dari total klaim yang dibayarkan Manulife Indonesia sepanjang tahun 2020 yakni sebesar Rp5,5 triliun atau sebesar Rp15 miliar setiap harinya, setara dengan Rp631 juta per jam.

Pembayaran klaim ini merupakan salah satu dari banyak manfaat berasuransi yang diperoleh nasabah. Karena itu, Ryan mengingatkan bahwa proteksi diri dan keluarga melalui asuransi sangatlah penting, terutama di masa pandemi Covid-19.

|Baca juga: Bisnis Manulife Terus Tumbuh

Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Manulife Indonesia telah membayar klaim sebesar Rp82 miliar per Desember 2020. Sedangkan, hingga 8 April 2021, total klaim Covid-19 yang dibayar tercatat sebesar Rp 193 miliar.

Ryan Charland mengungkapkan bahwa seiring dengan pandemi yang masih belum berakhir, produk perlindungan kesehatan menjadi salah satu produk yang paling diminati konsumen. Hal ini terlihat dari penjualan produk kesehatan di kuartal I/2021 yang tumbuh 46 persen dibandingkan dengan penjualan yang sama di kuartal I/2020.

Sejalan dengan itu, Manulife Indonesia terus merekrut agen-agen baru pada kanal agency untuk memenuhi kebutuhan layanan nasabah di seluruh Indonesia. Menurut Ryan, pada tahun 2020, perseroan merekrut lebih dari 5.900 agen baru atau naik sebesar 30 persen. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Keluarkan SE tentang Lembaga Penyelesaian Sengketa Jasa Keuangan
Next Post Laba Asuransi Sompo 2020, Tumbuh 17 persen
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or