Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) atau Amar Bank dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk kembali membagikan dividen tunai sebesar Rp95,47 miliar atau Rp5,30 per lembar saham. Keputusan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepecayaan para pemegang saham.
Dalam RUPST, dipaparkan bahwa Amar Bank mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I/2025 dengan laba bersih Rp67,5 miliar atau naik 38,1 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini menjadi laba tertinggi sepanjang perjalanan Amar Bank selama 11 tahun.
|Baca juga: Sri Mulyani Sebut APBN Kembali Defisit Rp21 Triliun di Mei 2025
|Baca juga: Inflasi RI Capai 1,6% per Mei 2025, Sri Mulyani Ungkap Alasannya!
Senior Vice President Finance Bank Amar David Wirawan mengatakan di tengah ketidakstabilan kondisi ekonomi dan kebutuhan ekonomi justru Amar Bank berada dalam posisi sebaliknya yakni tumbuh memuaskan dari kuartal pertama hingga Mei 2025.
“Hal ini menjadikan kami sebagai bank dengan strong profit, solid growth, dan juga terus menunjukkan eksistensinya di UMKM maupun pihak-pihak yang underserved,” klaimnya, dalam paparan publik, Selasa, 17 Juni 2025.
Saat RUPST, Amar Bank juga menyetujui pembagian dividen dengan payout ratio lebih dari 75 persen. Jika dilihat dari kinerja lainnya Amar Bank mencatatkan total kredit sebesar Rp3,2 triliun atau tumbuh 15,8 persen (yoy).
|Baca juga: Sebagian Besar Orang Indonesia di Mode Optimistis Hadapi Masa Depan
|Baca juga: Pembiayaan Konsumer Bank Mega Syariah Cerah di Tengah Perlambatan Daya Beli
“Hal ini jauh di atas rata-rata industri yang berada di sekitar sembilan persen dan penyaluran kredit ini pun kita lakukan secara prudent, di mana terlihat dari laba bersih bank yang bertumbuh sebesar 38 persen yoy,” ucapnya.
Pada kuartal I/2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) Amar Bank tercatat Rp1,4 triliun atau tumbuh 42,2 persen (yoy) dan pendapatan bunga bersih tumbuh 19,06 persen sehingga menopang total pendapatan operasional yang mencapai Rp463,7 miliar atau naik 22,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2024.
Rasio profitabilitas juga menunjukkan arah positif dengan ROA sebesar 6,94 persen dan ROE sebesar 8,13 persen. Portofolio kredit Amar Bank tumbuh sehat sebesar 15,83 persen (yoy) dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di level 1,48 persen.
|Baca juga: Elmie Aman Najas Jadi Direktur Utama Allianz Life Syariah, Intip Profilnya!
|Baca juga: PR Besar Penerapan Skema Co-Payment di Asuransi Kesehatan, Berikut Rinciannya!
Untuk rasio BOPO mengalami penurunan menjadi 81,79 persen. Hal itu didukung oleh struktur permodalan yang kokoh. Amar Bank mencatat rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 121,6 persen, LCR sebesar 3.860 persen, dan NSFR sebesar 163 persen. Angka ini jauh melampaui batas minimum regulasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News