Media Asuransi, JAKARA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menutup rangkaian program pendampingan dan pengembangan kapasitas bagi pelaku UMKM perempuan dengan memberikan penghargaan kepada tiga peserta yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan selama kurun waktu empat bulan dan menunjukkan performa terbaik.
Penghargaan diserahkan secara daring oleh Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja, dalam kegiatan BigSista Summit 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024. Tiga peserta yang menerima penghargaan adalah founder Batik Tjakraningrat, Robiatul Adawiyah, kemudian Yessie Natasia Mareti dari brand Fashionistas dan Carolina Ardelia dari brand Calore Art & Crafts.
Penilaian pemenang mempertimbangkan kombinasi dari tiga aspek yaitu bisnis, dampak keberlanjutan serta profil kepemimpinan. Ina Widjaja mengatakan bahwa tiga peserta terbaik dipilih berdasarkan performa bisnis, dampak signifikan dari usaha terhadap sosial dan lingkungan, serta memiliki kemampuan leadership yang menonjol serta aktif membagikan ilmu ke pelaku UMKM di komunitas sekitar melalui kegiatan mentoring.
|Baca juga: Laba BCA Syariah Melesat 30,8% Jadi Rp153 Miliar di 2023
“Kami mengucapkan selamat kepada pemenang, semoga pengetahuan yang diperoleh selama program dapat diimplementasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis sekaligus memberikan dampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Ina.
Program pemberdayaan dan pelatihan UMKM perempuan merupakan bagian dari implementasi strategi keuangan berkelanjutan BCA Syariah pada pilar institusi yang kontributif dan bertanggung jawab. BCA Syariah senantiasa berupaya melaksanakan tanggung jawab sosial untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan literasi keuangan syariah.
Dalam program WEpreneur tahunan ini, 40 UMKM binaan yang disebut dengan BigSista telah mendapatkan pelatihan intensif melalui kelas bootcamp dari expert dan praktisi industri berpengalaman. BigSista juga telah meneruskan ilmu yang telah diperoleh dari sesi boothcamp melalui program micro-mentoring dan secara total telah melakukan 58 kegiatan micro-mentoring dan berhasil menjangkau hingga 1.528 pelaku UMKM perempuan lainnya sebagai peserta edukasi.
Dari total peserta, BCA Syariah menyeleksi 20 BigSista terpilih untuk mengikuti kegiatan business pitching competition. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembekalan untuk melatih kemampuan para BigSista menarik investor untuk meningkatkan skala usaha. Dalam kegiatan ini peserta diberikan pembekalan untuk mempertajam ide usaha, menyusun proposal bisnis, dan mempresentasikannya dengan menarik.
|Baca juga: Pefindo Ganjar BCA Syariah dengan Peringkat idAA+
Potensi para pelaku UMKM perempuan di Indonesia sangat besar seiring dengan peluang pasar yang masih luas. UMKM perempuan di Indonesia juga telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasar data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar.
Co-Founder Shestarts.id, Geraldine Christina, mengatakan bahwa peran perempuan telah menjadi elemen yang tak terhindarkan dalam ekosistem UMKM. Banyak contoh yang menunjukkan bahwa UMKM yang dikelola oleh perempuan memiliki keunggulan kompetitif karena kepekaan mereka terhadap masalah sosial dan lingkungan serta kemampuan inovasi mereka.
“Data dari Word Economic Forum menyatakan satu dari dua usaha sosial di seluruh dunia dipimpin oleh perempuan, dibandingkan dengan satu dari lima usaha konvensional. Kontribusi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial sangatlah besar,” kata Geraldine.
Ina menuturkan bahwa BCA Syariah senantiasa mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah baik melalui edukasi dan penyaluran pembiayaan. Dalam mendukung pertumbuhan usaha di sektor UMKM, sampai dengan Maret 2024 BCA Syariah telah melakukan penyaluran pembiayaan UMKM sebesar Rp1,9 triliun.
Komposisi pembiayaan UMKM BCA Syariah mencapai 20,70 persen dari total pembiayaan yang mencapai Rp9,3 triliun. Penyaluran pembiayaan UMKM juga menjadi kontributor terbesar dalam portfolio keuangan berkelanjutan dengan komposisi sebesar 69,85 persen dari total pembiayaan berkelanjutan yang tercatat sebesar Rp2,7 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News