Media Asuransi, GLOBAL – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menjadikan sinergi salah satu strategi utama dalam meningkatkan kinerja payroll. Hingga Juni 2024, jumlah nasabah telah mencapai 1,1 juta dengan pertumbuhan sebesar 8,72 persen secara year to date (ytd).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan langkah strategis itu memperkuat inklusi keuangan syariah yang secara berkesinambungan didorong BSI. Hal ini mencerminkan inklusi keuangan syariah yang berjalan dengan baik dan terus menunjukkan tren positif.
“Di BSI, payroll berupa tabungan wadiah tidak dikenakan biaya administrasi, sehingga masyarakat dapat sepenuhnya memanfaatkan layanan ini termasuk memperoleh kartu debit dan akses ke BSI Mobile tanpa biaya bulanan. Kami harap dapat menjadi one stop solution melalui fasilitas perbankan syariah bagi nasabah,” kata Anton dalam keterangannya, Selasa, 13 Agustus 2024.
Anton mengungkapkan tahun ini BSI berupaya untuk memperluas basis pelanggan melalui payroll. Layanan tersebut menjadi salah satu pintu masuk utama bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan perbankan syariah.
|Baca juga:Â 4 Perusahaan Asuransi Jumbo di Jepang Berencana Naikkan Premi Asuransi Kebakaran hingga 15%
|Baca juga:Â Taylor Swift Batal Manggung, Perusahaan Asuransi Kena Getahnya!
Adapun kolaborasi atau sinergi yang dilakukan perseroan di antaranya adalah dengan menggandeng salah satu holding BUMN yakni Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dalam hal implementasi pemanfaatan layanan perbankan syariah.
Sinergi ini dituangkan dalam penandatangan nota kesepahaman atau MoU yang dihadiri oleh Anton dan Direktur Keuangan, Administrasi dan Manajemen Risiko PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Sinung Triwulandari.
“MoU ini menjadi gate awal untuk meningkatkan inklusi syariah di lingkungan Biro Klasifikasi Indonesia terutama dalam hal payroll, cash management dan fasilitas pembiayaan,” ujar Anton menjelaskan.
Melalui kerja sama ini, seluruh pegawai BKI yang memilih transaksi syariah di BSI bisa mendapatkan akses fasilitas payroll. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Biro Klasifikasi Indonesia Sinung Triwulandari menyatakan, sinergi ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Sehingga dapat ditindaklanjuti secara berkelanjutan.
“Kami sangat berharap sinergi ini dapat lebih memperkuat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News