Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi jiwa di Filipina diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 5,4 persen per tahun hingga 2028. Kondisi itu dengan nilai premi tertulis bersih mencapai US$7,1 miliar.
Laporan GlobalData memperkirakan pada 2024 industri ini akan tumbuh sebesar tiga persen dan menghasilkan pendapatan US$5,8 miliar, didorong oleh pemulihan ekonomi dan populasi lanjut usia yang terus meningkat.
|Baca juga: Tips Mempermudah Pengiriman Uang untuk Milenial dan Gen Z yang Menempuh Studi di Luar Negeri
|Baca juga: 659 Pelaku Jasa Keuangan di Pasar Modal Dikenai Sanksi oleh OJK
Menurut data, persentase penduduk Filipina berusia 65 tahun ke atas diperkirakan naik dari 5,4 persen pada 2023 menjadi 6,1 persen pada 2028, yang akan meningkatkan permintaan produk asuransi jiwa dan pensiun.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 5 November 2024, produk asuransi jiwa berdenominasi mata uang asing, terutama dalam dolar AS, juga semakin populer di kalangan masyarakat Filipina.
Analis Asuransi GlobalData Prasanth Katam menjelaskan pertumbuhan sektor ini akan didukung oleh pertumbuhan PDB yang diperkirakan mencapai 6,1 persen pada 2024 dan 6,3 persen pada 2025, serta pasar tenaga kerja yang kuat dan pemulihan di sektor pariwisata dan layanan keuangan.
|Baca juga: Manulife PHK 2,5% Karyawan di Unit Manajemen Aset dan Kekayaan
|Baca juga: Pendapatan Premi Jasindo Tumbuh Hampir 29,23% di Kuartal III/2024
Perkembangan regulasi juga turut berperan, seperti program Sugbo Segurado yang diluncurkan oleh pemerintah provinsi Cebu pada April 2024 untuk memberikan perlindungan asuransi bagi pejabat dan karyawan pemerintah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News