1
1

Pasar Asuransi Umum Jepang Diperkirakan Tembus US$133,1 Miliar pada 2026

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar asuransi umum di Jepang diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 3,0% dari JPY11.155,4 miliar (US$101,6 miliar) pada tahun 2021 menjadi JPY12.920,7 miliar (US$133,1 miliar) pada tahun 2026, dalam hal premi tertulis bruto ( GWP), didorong oleh peningkatan permintaan untuk lini asuransi komersial.

Data yang dipublikasikan oleh GlobalData, perusahaan data dan analitik terkemuka,  mengungkapkan bahwa peningkatan frekuensi peristiwa Natural-Catastrophic (Nat-Cat), serangan cyber, dan risiko geopolitik akan mendorong permintaan untuk lini asuransi komersial seperti asuransi properti dan kewajiban.

|Baca juga: Kenaikan Inflasi di Eropa Berpotensi Rugikan Perusahaan Asuransi Umum

Shabbir Ansari, analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan bahwa industri asuransi umum Jepang diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,1% setelah mencatat pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 0,4% pada tahun 2021. “Pertumbuhan yang lambat dapat terutama disebabkan oleh penurunan asuransi kendaraan bermotor yang menyumbang lebih dari 50% dari premi asuransi umum. Industri asuransi umum diharapkan mendapatkan momentum mulai tahun 2023 dan seterusnya didukung oleh pertumbuhan di semua lini asuransi utama,” katanya.

Asuransi kendaraan bermotor adalah lini asuransi terkemuka di segmen asuransi umum Jepang, dengan pangsa 50,5%, dalam hal GWP pada tahun 2021. Ini mencatat penurunan premi sejak awal pandemi Covid-19 karena penguncian yang sering berdampak pada penjualan kendaraan. Tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2022 karena kekurangan chip mobil global dan kenaikan inflasi akan berdampak pada penjualan kendaraan. Segmen ini diperkirakan akan mengalami pemulihan bertahap mulai tahun 2023.

Ansari menambahkan pengurangan tarif premi untuk asuransi kewajiban pihak ketiga motor wajib (MTPL) juga akan berdampak pada pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor. Tarif tersebut diturunkan pada April 2021 oleh Organisasi Pemeringkat Asuransi Umum Jepang karena jumlah kecelakaan di jalan menurun CAGR sebesar 12,7% selama lima tahun terakhir.”

|Baca juga: Ini Ancaman Industri Asuransi Umum Australia

Asuransi properti adalah segmen terbesar kedua, menyumbang 25,5% saham dalam hal GWP pada tahun 2021. Jepang rentan terhadap peristiwa Nat-Cat yang sering terjadi seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada Februari 2021, gempa bumi di Fukushima menyebabkan kerugian yang diasuransikan lebih dari US$2,5 miliar. Tingginya frekuensi kejadian Nat-Cat akan mendukung pertumbuhan asuransi properti yang diperkirakan tumbuh pada CAGR sebesar 4,9% selama 2021-2026.

Ansari melanjutkan bahwa pertumbuhan asuransi properti juga akan ditopang oleh peningkatan belanja proyek infrastruktur. Proyek infrastruktur utama seperti K2 Manufacturing Facility, Abukuma Onshore Wind Farm, dan Logiport Nagoya yang dimulai pada paruh pertama tahun 2022 bernilai sekitar US$24,7 miliar.

Asuransi kewajiban adalah segmen terbesar ketiga, menyumbang 8,1% dari GWP asuransi umum pada tahun 2021. Segmen ini mencatat pertumbuhan 8,1% pada tahun 2021 didorong oleh permintaan untuk kewajiban siber dan produk asuransi risiko politik. Jumlah serangan siber meningkat sejak tahun 2020 akibat kerja jarak jauh yang mendorong permintaan akan produk asuransi siber. Permintaan akan produk asuransi risiko politik telah meningkat di tengah krisis Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. Akibatnya, asuransi kewajiban diharapkan tumbuh pada CAGR sebesar 4,7% selama 2021-2026.

Sementara itu, Asuransi Personal Accident and Health (PA&H), Marine, Aviation and Transit (MAT), dan Financial Lines menyumbang 15,9% GWP yang tersisa pada tahun 2021.

Ansari menyimpulkan bahwa industri asuransi umum Jepang diperkirakan akan mempertahankan tren pertumbuhan yang meningkat selama lima tahun ke depan, didukung oleh proyek infrastruktur skala besar dan permintaan akan risiko siber dan asuransi Nat-Cat. Namun, profitabilitas perusahaan asuransi akan tetap dibayangi karena meningkatnya inflasi.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perusahaan Reasuransi Utama Asia Pasifik Pertahankan Kinerja Stabil
Next Post Media Asuransi Gelar Insurance Market Leaders Award 2022, 60 Perusahaan Raih Penghargaan
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or