1

Perkenalkan Software Analisis Prediktif, Mesh Bio & Pramita Tingkatkan Layanan Kesehatan Digital Preventif

Mesh Bio dan PT Pramita Jalin Kerjasama untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan Digital Preventif di Indonesia. | foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Mesh Bio, perusahaan startup teknologi kesehatan digital berbasis di Singapura, yang mengubah manajemen penyakit kronis melalui analisis prediktif, mengumumkan kerja samanya dengan PT Pramita (Pramita), penyedia layanan diagnostik terkemuka di Indonesia.

Kemitraan regional ini bertujuan untuk memajukan pemeriksaan kesehatan berbasis analisis prediktif dan pelayanan kesehatan preventif di Indonesia. Melalui komitmen bersama untuk mengatasi beban perawatan kesehatan masyarakat usia lanjut seiring dengan meningkatnya penyakit kronis dan tingginya biaya perawatan kesehatan mereka, kemitraan ini berupaya untuk mewujudkan peningkatan hasil kesehatan yang positif melalui transformasi digital pemeriksaan medis dan layanan kesehatan preventif.

Kesepakatan kerja sama (MoU) ditandatangani oleh Co-Founder dan CEO Mesh Bio, Andrew Wu dan Vice President PT Pramita, Nabil Fachliansyah, yang disaksikan oleh Menteri Perdagangan & Industri Singapura, Gan Kim Yong dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto sebagai bagian dari Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat yang diselenggarakan di Singapura.

Menurut sebuah studi terbaru tentang kondisi kesehatan di Indonesia yang diterbitkan oleh The Lancet, penyakit kronis terus memengaruhi kesehatan banyak masyarakat Indonesia, di antaranya lima risiko utama yang berkontribusi terhadap penurunan kesehatan yang diukur melalui tahun produktif yang hilang (disability adjusted life years/DALYs) pada tahun 2019 adalah tekanan darah sistolik yang tinggi, glukosa puasa yang tinggi, BMI tinggi, dan banyak lagi.

|Baca juga: Prodia Digital Indonesia Luncurkan Aplikasi Kesehatan U by Prodia

Faktor risiko ini umumnya menyebabkan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi. Anjuran untuk mengelola beban penyakit tidak menular telah teridentifikasi oleh pemerintah sebagai salah satu fokus kebijakan kesehatan yang perlu perhatian khusus dan mendesak, terutama karena tingginya biaya yang diperlukan untuk pengobatan dan menangani penyakit tersebut di kelompok populasi yang telah meningkat harapan hidupnya rata-rata 6-8 tahun sejak tahun 1990. Kemitraan antara Mesh Bio dan Pramita bertujuan untuk mengatasi hal ini melalui penggunaan perangkat lunak milik Mesh Bio – DARA® Health Intelligence Platform.

Didukung oleh teknologi analisis yang menggabungkan metabolic disease digital twins, data sains, dan analisis prediktif, platform kesehatan digital terkemuka di Singapura ini, memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan tindakan preventif yang dipersonalisasi dengan data perawatan kesehatan yang cerdas. DARA® meningkatkan keterlibatan pasien dan memperlihatkan hasil analisa dengan memberikan informasi kesehatan yang dapat ditindaklanjuti melalui analisa risiko penyakit yang dipersonalisasi dan prediksi efek samping lanjutan. Solusi ini akan diluncurkan di Indonesia untuk pertama kalinya dimana hasil pemeriksaan pasien yang presisi akan dapat dilakukan dengan biaya terjangkau

“Dengan bertambahnya populasi dengan usia lanjut di seluruh dunia, memberikan solusi inovatif untuk mengatasi beban perawatan kesehatan dari penyakit kronis selalu menjadi inti dari Mesh Bio. Kami sangat senang dapat menghadirkan solusi kami bersama Pramita. Dengan lebih dari 30 pusat layanan kesehatan di seluruh Indonesia, kami yakin kemitraan ini akan meningkatkan pengalaman pasien dan mendorong hasil kesehatan yang lebih positif bagi masyarakat Indonesia seiring kami mengatasi beban penyakit kronis yang terus meningkat,” kata Andrew Wu.

Nabil Fachliansyah menambahkan bahwa Mesh Bio memiliki ilmu pengetahuan dan inovasi yang luas di bidang perawatan kesehatan yang dapat membantu Pramita meningkatkan layanan perawatan preventif kepada pelanggan.

“Kesepakatan kerja sama dengan Pramita menggarisbawahi komitmen bersama yang kami miliki untuk memajukan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Kami berharap dapat mewujudkan kolaborasi yang lebih besar dalam adopsi solusi digital di industri perawatan kesehatan, termasuk mengeksplorasi kemungkinan solusi teknologi mendalam di bidang kedokteran dan layanan perawatan kesehatan lainnya,” katanya.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit 10 Persen
Next Post Menkeu Minta Pejabat Kemenkeu Jaga Integritas dan Asas Kepatutan

Member Login

or