Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas global tetap stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), setelah data memperlihatkan inflasi AS mereda. Kondisi itu memperkuat harapan Federal Reserve AS akan mulai memotong suku bunga pada tahun ini.
Mengutip The Business Times, Selasa, 2 Juli 2024, spot gold rose naik 0,1 persen menjadi US$2.327,12 per ons, pada 0202 GMT. Harga melonjak lebih dari empat persen pada kuartal kedua. Sedangkan emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi US$2.336,60.
Data menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi meningkat sebanyak 2,6 persen setelah penguatan sebanyak 2,7 persen pada April. Bacaan inflasi mungkin sejalan dengan harapan para ekonom.
“Data inflasi AS terbaru tetap segar dalam pikiran investor, di mana data sejalan dengan konsensus dan umumnya tidak banyak memengaruhi ekspektasi tingkat pasar saat ini untuk proses pelonggaran The Fed pada September,” kata Ahli Strategi Pasar IG Yeap Jun Rong.
|Baca juga: Profil Elin Waty, dari Dirut Kini Jadi Presiden Komisaris Sun Life Indonesia
Para pedagang memberi peluang 63 persen untuk penurunan pertama suku bunga The Fed pada September, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak dihasilkan.
Pasar fokus bergeser ke komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell, diikuti oleh risalah dari pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada Rabu waktu setempat dan data pasar tenaga kerja AS di akhir pekan ini. “Ketidakpastian terkait inflasi, pertumbuhan ekonomi makro, pemilihan AS, dan geopolitik harus terus mendukung permintaan safe haven untuk emas,” kata Anz.
“Meskipun pembelian bank sentral telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, kami percaya bank sentral pasar negara berkembang akan terus mendiversifikasi cadangan mereka menjadi emas,” pungkas ANZ.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News