Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp15.400 per dolar AS karena pasar menantikan event penting pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS pada Kamis dinihari.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan pekan ini pasar menantikan event penting pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS di Kamis dinihari dimana pasar sudah berekspektasi bahwa suku bunga acuan tidak berubah.
“Tapi di sisi lain, pasar melihat potensi bahwa Bank Sentral AS masih tetap mendukung suku bunga tinggi ke depannya karena data-data ekonomi AS yang membaik dan terutama inflasi yang belum juga turun ke target 2%,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin 18 September 2023.
Menurutnya, potensi ini pula yang bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kebijakan moneter AS tersebut.
|Baca juga:Â Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Ariston menjelaskan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik pagi ini. Untuk tenor 2 tahun naik sekitar 5%, tenor 10 tahun 1,8% dan 30 tahun 1,0%. Kenaikan ini bisa jadi reaksi terhadap dukungan the Fed untuk suku bunga tinggi.
Dia memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini mungkin berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp15.380-Rp15.400 dengan potensi support di sekitar Rp15.300 per dolar AS.
Sementara itu, faktor lain yang bisa memperlemah rupiah mungkin kondisi harga minyak mentah yang terus naik ke atas US$90 per barel karena Indonesia adalah net importir minyak mentah.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News