1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Petugas bank sedang merapikan tumpukan uang. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir Oktober 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 28 Oktober – 1 November 2024

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Pada akhir hari Kamis, 31 Oktober 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.690 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,80 persen.
  3. DXY melemah ke level 103,98.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,284 persen.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

|Baca juga: Rupiah Melemah 1,17% Sejak Awal Tahun

Pada pagi hari Jumat, 1 November 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.685 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,73 persen.

Aliran Modal Asing (Minggu V Oktober 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 31 Oktober 2024 sebesar 68,69 bps (basis points), naik dibandingkan 25 Oktober 2024 sebesar 67,80 bps.
  2. Berdasar data transaksi 28-31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,86 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp3,95 triliun di pasar SBN, dan beli neto sebesar Rp1,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasar data setelmen sampai dengan 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp39,91 triliun di pasar saham, Rp43,51 triliun di pasar SBN dan Rp200,00 triliun di SRBI.
  4. Pada semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp39,57 triliun di pasar saham, Rp77,47 triliun di pasar SBN dan Rp69,65 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 4 November 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kredit Perbankan Mencapai Rp7.579,25 triliun per September 2024
Next Post 4 Saham Pilihan Berikut Bisa Bikin Kamu Ceria di Awal Pekan, Wajib Dipantau!

Member Login

or