Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan tekanan pada pasar saham diprediksi mereda secara lebih terbatas sehingga investor dapat melakukan aksi buy pada saham big cap dengan valuasi undervalued.
Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi seri SUN mengingat harga sedang undervalued alias murah. “Di tengah masih tinggi risiko, investor menerapkan strategi barbel dengan menyeimbangkan bobot antara porsi tenor jangka pendek dan jangka panjang. Disarankan untuk masih mengoleksi seri yang memiliki short duration,” jelas Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 21 Januari 2025.
|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham yang Bisa Kamu Serok Agar Dapat Untung
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +0,93% ke level 7.154,66 dipicu oleh menguatnya saham big bank dan mayoritas indeks sektoral. Kemudian, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp247,45 miliar dalam sepekan. Dari sisi saham, top leaders IHSG yakni BMRI (+4,91%), DSSA (+13,23%) dan BBRI (+2,00%).
Dari sentimen domestik, pertumbuhan kredit Indonesia mencapai 10,39% YoY, berada dalam kisaran prakiraan Bank Indonesia 10%–12%. Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, tersedianya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta positifnya dampak KLM Bank Indonesia.
|Baca juga: IHSG Konsisten Menghijau Hingga Akhir Perdagangan Senin
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga, di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas. Dari China, ekonomi China tumbuh sebesar 5,4% YoY pada kuartal IV/2024, melampaui estimasi pasar sebesar 5,0% YoY. Kemudian, surplus neraca dagang China melonjak menjadi US$104,84 miliar melampaui ekspektasi pasar sebesar US$99,80 miliar.
Dari AS, penjualan eceran AS meningkat sebesar 0,4% MoM di bawah perkiraan pasar sebesar 0,6% MoM. Meskipun terjadi perlambatan, angka-angka tersebut terus menunjukkan belanja konsumen yang kuat. Peningkatan terbesar terlihat pada penjualan di pengecer toko serba ada, barang olahraga, hobi, alat musik, & buku dan furnitur. Peningkatan lainnya juga terlihat pada penjualan di pom bensin, pakaian, toko makanan & minuman, dealer kendaraan bermotor & suku cadang, toko barang umum dan pengecer nontoko. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat.
Infovesta Gov. Bond Index naik +0,05% ke level 10.450,96. Namun dari sisi yield SBN 10-tahun masih bergerak bearish yakni naik sebesar +1,71bps WoW ke level 7,17%. Sentimen dari global, tingkat inflasi tahunan AS naik menjadi 2,9% YoY.
“Di sisi lain, katalis positif baru hadir jelang akhir pekan dimana Bank Indonesia secara tidak terduga memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 5,75%.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News