Media Asuransi – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi peringkat Nasional Insurer Financial Strength (IFS) PT Reasuransi MAIPARK Indonesia di ‘A(idn)’dengan Outlook Stabil.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa ,24 Agustus 2021, Fitch menyatakan bahwa peringkat Nasional IFS ‘A’ menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis relatif terhadap seluruh kewajiban lainnya atau emiten-emiten lainnya di Indonesia, tanpa membedakan industri dan jenis kewajiban.
|Baca juga: Research Grant Bagi Para Peneliti dari AAUI Bersama MAIPARK
Peringkat MAIPARK mencerminkan profil bisnis yang ‘Less Favourable’ dan kapitalisasi yang baik. Peringkat juga mencerminkan profitabilitas yang stabil, portofolio investasi yang konservatif dan mitigasi risiko melalui pengaturan retrosesi.
Fitch memeringkat bisnis profil MAIPARK sebagai ‘Less Favourable’ dibandingkan dengan perusahaan reasuransi lainnya di Indonesia karena skala yang kecil dan diversifikasi bisnis yang terbatas. Lingkup bisnisnya yang kecil (niche), yang terkonsentrasi pada reasuransi gempa bumi, diterjemahkan menjadi aset dan ukuran premium yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan reasuransi lokal lainnya dan yang berada di wilayah Asia-Pasifik. Waralaba MAIPARK didukung oleh pengaturan sesi wajib di Indonesia yang berkontribusi 94% dari total premi bruto pada tahun 2020.
Kapitalisasi, diukur dengan kapital berbasis risiko, berada di atas persyaratan minimum 120% sebesar 996% di akhir Juni 2021 (2020: 1,092%). Namun, basis kapital dalam angka absolut dinilai kecil dibandingkan dengan beberapa reasuransi domestik dan internasional di Asia Tenggara membuat perusahaan rentan terhadap guncangan eksternal dan risiko operasional yang remote, membebani penilaian peringkat Fitch terhadap reasuransi kecil seperti MAIPARK.
Kinerja underwriting MAIPARK dinilai baik dengan rata-rata rasio gabungan adalah 81% selama 2018-2020. Rasio gabungan meningkat ke 102% di semester I/2021 karena klaim dari gempa bumi di Majene, provinsi Sulawesi Barat, di Januari 2021 dan premi musiman yang rendah. Secara keseluruhan profitabilitas telah menguntungkan, didukung oleh pendapatan investasi yang positif dan program retrosesi yang kuat. Rata-rata tingkat pengembalian ekuitas pada 2018-2020 adalah 12%.
|Baca juga: Identifikasi Sesar Baribis di Jakarta, MAIPARK Pasang Borehole Seismometer
Sekitar 70% aset yang diinvestasikan ditempatkan dalam kas, deposito berjangka dan surat berharga pendapatan tetap pada akhir 2020. Eksposur terhadap aset-aset berisiko, termasuk saham yang tidak terafiliasi dan obligasi yang tidak berperingkat investment-grade, terjaga di level yang terkendali terhadap ekuitas perusahaan. Volatilitas pasar keuangan terkait pandemi tidak memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan sampai saat ini.
Perusahaan memiliki sebuah alat pemodelan bencana internal dan sistem manajemen risiko korporasi untuk memonitor risiko perusahaan secara lebih ketat. “Kami percaya bahwa kemungkinan kerugian maksimum setelah cakupan retrosesi dikendalikan pada tingkat yang dapat dikelola relatif terhadap kapitalisasi,” tulis Fitch.
Fitch memberikan catatan bahwa faktor-faktor yang dapat, secara individu atau kolektif, mengarah ke tindakan pemeringkatan negatif/ penurunan:
– Memburuknya ketahanan keberlanjutan premi reasuransi dan kinerja operasional, dengan rasio gabungan secara konsisten di atas 95%.
– Memburuknya permodalan relatif terhadap portofolio bisnis perusahaan –dengan kapital berbasis risiko yang berada di bawah 350% untuk periode yang berkelanjutan– dikarenakan pertumbuhan bisnis yang berlebihan ataupun terjadinya klaim dari kerugian akibat bencana.
– Kenaikan yang signifikan pada net own retention perusahaan relatif terhadap ekuitas.
Sementara itu, faktor-faktor yang dapat, secara individu atau kolektif, mengarah ke tindakan pemeringkatan positif/ peningkatan:
– Kemampuan perusahaan untuk secara signifikan meningkatkan bisnis profilnya dilihat dari segi waralaba pasar dan tingkat diversifikasinya.
– Mempertahankan tingkat pengembalian ekuitas di atas 10% secara berkepanjangan, dengan manajemen risiko dan fundamental finansial yang layak. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News