PT Home Credit Indonesia berhasil membukukan nilai pembiayaan sebesar Rp2 triliun pada tahun 2016 lalu, lebih tinggi dibandingkan dengan target pembiayaan tahun lalu yang sebesar Rp1,5 triliun. Chief External Affairs Home Credit Andy Nahil Gultom dalam keterangan pers, 23 Januari 2017 mengatakan bahwa kesuksesan pihaknya mencapai target pembiayaan didukung oleh strategi perluasan bisnis ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Denpasar, hingga Semarang. “Tahun 2016 lalu Home Credit Indonesia juga memperluas channel payment dengan Alfa Group seperti Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson. Tahun lalu kami juga melakukan perluasan kerja sama dengan mitra baru seperti Informa dan IKEA. Upaya-upaya itulah yang mendukung pencapaian target pembiayaan pada tahun 2016 lalu,” katanya.
Pada tahun 2017 ini perseroan masih akan melanjutkan perluasan layanan Home Credit ke beberapa kota besar di hampir seluruh Indonesia. Salah satu kota yang menjadi target ekspansi bisnis ada kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sementara rasio kredit bermasalah (non performing financing/NPF) per Desember 2016 sebesar 0,55 persen. Komposisi pembiayaan masih didominasi oleh mobile gadget. Komposisi pembiayaan tahun 2016 lalu mobile gadget sebesar 71 persen, elektronik 24 persen, dan furniture lima persen. Ken
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Keuangan