1
1

Inilah 4 Strategi OJK Hadapi Turunnya IHSG di Awal Juni 2024

Ilustrasi.| Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa suku bunga yang tinggi, baik global maupun domestik, akan berpengaruh terhadap kinerja pasar modal. Selain itu sentimen global maupun domestik juga sangat berpengaruh bagi pergerakan indeks. Menghadapi kondisi ini, OJK menyiapkan empat strategi yang akan dijalankan.

Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, menanggapi kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang turun di bawah level 7.000 dalam pekan pertama Juni 2024.

Pada akhir perdagangan Jumat pekan pertama Juni 2024, IHSG berada pada posisi 6897.95. Saat itu tercatat daily return -1,1 persen, month to date (week to date) -1,04 persen, year to date -5,15 persen.

“Kita ketahui bersama bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh faktor fundamental dan sentimen baik di global maupun domestik. Dari sisi fundamental emiten, berdasarkan rilis data keuangan kuartal I/2024, lebih dari 50 persen emiten kinerjanya menurun dan data agregat profit tercatat turun 10,6 persen dibandingkan dengan kuartal I/2023,” kata Inarno dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 14 Juni 2024.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: IHSG Terkoreksi 1,04% pada Minggu Lalu

Sementara itu, terkait dengan sentimen, menurutnya beberapa hari yang lalu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, memberikan sinyalemen bahwa kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian yang berpotensi mempengaruhi tekanan terhadap ekonomi dalam negeri.

Selain itu, Indonesia juga akan menghadapi tantangan imbas dari pelemahan ekonomi negara maju, harga komoditas yang mempengaruhi inflasi, berlanjutnya era suku bunga tinggi serta volatilitas nilai tukar dan risiko konflik geopolitik.

“Adapun faktor suku bunga tinggi, baik di global maupun domestik, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi akselerasi kinerja emiten di bursa,” jelas Inarno.

Strategi OJK dalam menghadapi situasi saat ini antara lain: Pertama, berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Pinjaman Simpanan dalam payung KSSK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan. Kedua, menghimbau kepada para pelaku pasar untuk bersikap rasional serta mempertimbangkan faktor-faktor, baik fundamental maupun sentimen-sentimen dalam penentuan keputusan berinvestasi.

Ketiga, melakukan close monitoring bersama dengan SRO terhadap transaksi untuk memastikan pasar berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. Keempat, melakukan brainstorming dengan SRO, asosiasi, pelaku pasar untuk mendapatkan insight, masukan, dalam pengembangan kebijakan dan peraturan ke depan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post LPEI Dorong Produk Organik Indonesia Berani Mendunia
Next Post Pesona Unitlink Terus Tergerus, AAJI Malah Bilang Begini!

Member Login

or