Lulus Fit and Proper Test, Novi Imelda Efektif Jadi Direktur Bahana TCW Investment

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memperkuat komitmen dalam penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang baik dengan menunjuk Novi Imelda sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan.

Sebagai anggota Direksi baru, Novi Imelda bertugas secara efektif setelah dinyatakan lulus fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 16 Juli 2024.

|Baca juga: IFG Tunjuk Novi Imelda Jadi Direktur Baru Bahana TCW

Rukmi Proborini, Presiden Direktur Bahana TCW, menjelaskan bahwa kehadiran posisi Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan komitmen Bahana TCW terhadap standar kepatuhan dan tata kelola yang baik.

“Penguatan tugas dan fungsi manajemen risiko dan kepatuhan diyakini dapat mendorong pertumbuhan bisnis, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan serta produk investasi perusahaan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis, 25 Juli 2024.

Dengan adanya penguatan ini, sambung dia, perusahaan akan semakin mampu menjawab tantangan di dunia investasi yang semakin dinamis. “Langkah ini tidak hanya akan memperkuat operasional perusahaan tetapi juga menegaskan komitmen kami terhadap kepatuhan dan integritas yang tinggi,” tambah Rukmi.

|Baca juga: Bahana TCW Bukukan Pertumbuhan Dana Kelolaan 14%

Dengan demikian, susunan Direksi Bahana TCW per Juni 2024 adalah sebagai berikut: Presiden Direktur: Rukmi Proborini, Direktur Investasi: Doni Firdaus, Direktur Pemasaran: Danica Adhitama, dan Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan: Novi Imelda.

Sebagai perusahaan Manajer Investasi yang telah berdiri selama lebih dari 29 tahun, Bahana TCW mengelola lebih dari 125 produk yang mencakup berbagai instrumen investasi, seperti Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana.

Pada Juni 2024, total aset di bawah pengelolaan perusahaan mencapai Rp71,42 triliun, dengan pertumbuhan yang stabil meskipun dihadapi dengan tantangan ekonomi yang kompleks dan volatilitas pasar modal yang tinggi.

Editor: Achmad Aris