1
1

Industri Asuransi di Singapura Siap Gaet Lebih Banyak Pekerja Anak Muda, Begini Caranya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi di Singapura berada dalam posisi yang baik untuk mengubah cara pandang lulusan universitas terhadap peluang karier di sektor ini. Penelitian yang dilakukan Canopius Group menunjukkan industri asuransi dapat menarik lebih banyak talenta muda dengan cara menyampaikan keunggulan yang dimiliki lebih efektif.

Survei ini melibatkan sektor layanan profesional, termasuk perbankan, keuangan, konsultasi, dan asuransi, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pilihan karier, seperti insentif finansial, stabilitas pekerjaan, peluang pengembangan, dan keseimbangan kerja-hidup.

|Baca juga: Atasi Tantangan Digitalisasi di Perbankan, SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur!

|Baca juga: Donald Trump Deklarasi Kemenangan dalam Pilpres AS 2024 

Meskipun asuransi sudah menawarkan banyak aspek yang dihargai oleh lulusan, namun komunikasi yang lebih baik mengenai hal tersebut perlu ditingkatkan.

Dilansir dari Asia Insurance Review, Kamis, 7 November 2024, lulusan baru di Singapura cenderung memprioritaskan manfaat yang nyata saat memilih pekerjaan. Gaji dan tunjangan menjadi faktor yang paling berpengaruh dengan 31 persen responden menyebutnya sebagai alasan utama.

Diikuti dengan stabilitas pekerjaan yang mendapat perhatian 17 persen responden. Faktor lain seperti keseimbangan kerja-hidup (13 persen) dan budaya perusahaan (delapan persen) memiliki pengaruh yang lebih kecil.

Lulusan juga sangat mengutamakan pengembangan profesional. Sekitar 92 persen responden menyatakan pentingnya pelatihan internal formal, sementara 91 persen menekankan pentingnya peluang pengembangan profesional. Reputasi perusahaan dan program mentorship juga sangat dihargai, dengan 89 persen dan 88 persen responden menyebutnya penting.

|Baca juga: Dukung Program Prabowo, Erick Dorong Penghapusan Kredit Macet UMKM di Himbara

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perbesar Kontribusi Pengembangan Energi Terbarukan

Meski sektor asuransi unggul dalam gaji, stabilitas, dan pengembangan karier, namun industri ini masih menghadapi miskonsepsi yang menghalangi daya tariknya di kalangan lulusan muda. Ketika ditanya tentang apakah mereka melihat karier menarik di asuransi, 56 persen responden menjawab ya, namun 28 persen menganggap sektor ini kurang menarik.

Alasan utama adalah terbatasnya kesempatan pengembangan karier dan kurangnya informasi tentang industri. Selain itu, 36 persen responden menilai industri asuransi membosankan atau tidak menarik. Hal ini menunjukkan meskipun asuransi memiliki keunggulan dalam stabilitas pekerjaan dan keseimbangan kerja-hidup, namun persepsi negatif tetap ada dan perlu dibenahi.

Asuransi dikenal dengan stabilitas dan keseimbangan kerja-hidup

Survei ini juga menunjukkan sektor asuransi sering diasosiasikan dengan stabilitas pekerjaan (72 persen) dan keseimbangan kerja-hidup (71 persen). Angka ini hanya sedikit tertinggal dari sektor keuangan dan konsultasi, yang masing-masing mendapatkan 77 persen dan 75 persen untuk stabilitas dan keseimbangan kerja-hidup.

Ini menunjukkan ada peluang untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat utama bekerja di sektor ini. Saat ditanya apa yang dapat dilakukan perusahaan asuransi untuk menarik lebih banyak talenta muda, sebagian besar responden (51 persen) menginginkan gaji yang lebih tinggi dan lebih banyak manfaat.

|Baca juga: Hasil Pemilu AS dan FOMC  Jadi Penentu Arah Pasar Kripto

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perbesar Kontribusi Pengembangan Energi Terbarukan

Selain itu, 44 persen responden mengusulkan lebih banyak inisiatif untuk mendukung keseimbangan kerja-hidup, seperti fleksibilitas jam kerja dan program kesejahteraan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Syariah dan SMBC Indonesia Berkolaborasi Tawarkan Produk Tradisional
Next Post Respons Bank Mandiri (BMRI) tentang Kebijakan Prabowo Hapus Utang UMKM

Member Login

or