Media Asuransi, GLOBAL – Pendapatan bersih Aon hingga Juni 2024 atau semester I tahun ini mengalami penurunan sebesar satu persen menjadi US$1,63 miliar. Penurunan disebabkan oleh lonjakan pengeluaran sebesar 21 persen, namun sebagian diimbangi oleh peningkatan pendapatan bunga dan pendapatan.
Pada kuartal kedua, total pendapatan Aon meningkat sebesar 18 persen menjadi US$3,8 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan yang diperoleh dari akuisisi NFP dan pertumbuhan pendapatan organik sebesar enam persen.
Namun, terdapat dampak negatif sebesar satu persen dari translasi mata uang asing yang sedikit mengurangi total pendapatan. Meski pendapatan meningkat, namun pendapatan bersih pada kuartal kedua mengalami penurunan sebesar enam persen menjadi US$538 juta.
Total pengeluaran operasional pada kuartal I/2024 naik 33 persen menjadi US$3,1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan pengeluaran operasional berkelanjutan dari NFP, biaya program restrukturisasi Accelerating Aon United, peningkatan pengeluaran terkait pertumbuhan pendapatan organik sebesar enam persen, serta investasi dalam pertumbuhan jangka panjang.
|Baca juga: AXA dan Trip.com Bersinergi Luncurkan Produk Asuransi Perjalanan Khusus
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 30 Juli 2024, peningkatan pengeluaran ini sebagian diimbangi oleh penghematan restrukturisasi sebesar US$25 juta dan dampak positif sebesar US$9 juta dari mata uang asing.
Meskipun demikian, pendapatan bersih per saham yang disesuaikan meningkat sebesar enam persen menjadi $2,93, meski terdapat dampak negatif sebesar $0,06 per saham dari translasi mata uang asing. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan bersih per saham yang disesuaikan tercatat sebesar US$2,76.
Pendapatan per saham (EPS) perusahaan turun sembilan persen menjadi US$2,46, sementara EPS yang disesuaikan meningkat enam persen menjadi US$2,93. Performa keuangan Aon yang beragam ini mencerminkan tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News