Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru mengungkapkan meskipun pertanggungan asuransi meningkat namun lebih dari seperempat warga Australia masih belum siap menghadapi risiko badai.
Survei yang dilakukan oleh Budget Direct menunjukkan 25 persen warga Australia tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam klaim asuransi terkait badai, menyoroti ketidakpastian yang masih ada dalam menghadapi potensi kerugian akibat bencana alam.
|Baca juga: AAUI Beberkan ‘Amunisi’ untuk Industri Asuransi Tumbuh Signifikan
|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!
Dilansir dari laman Insurance Asia, Jumat, 11 Oktober 2024, data survei tersebut juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pemilik rumah yang memiliki pertanggungan penuh untuk isi rumah mereka.
Jumlah ini naik dari 38 persen pada 2021 menjadi 53 persen pada 2023. Pertanggungan biaya pembangunan ulang juga mengalami peningkatan, dari 35 persen menjadi 41 persen dalam periode yang sama.
Menjelang musim bencana alam yang akan datang, warga Australia mulai lebih fokus pada persiapan menghadapi badai. Survei tersebut mengungkapkan peningkatan jumlah orang yang membersihkan talang rumah mereka dan memperbarui cakupan asuransi rumah.
Pada 2023, hanya 15 persen responden yang mengaku tidak pernah membersihkan talang, turun dari 21 persen pada 2021. Hampir setengah responden kini membersihkan talang setidaknya sekali dalam setahun, meskipun ini masih di bawah rekomendasi dua kali setahun.
|Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Begini Kata OJK Dampaknya terhadap Industri Asuransi
|Baca juga: Indonesia Rendezvous 2024 Jadi Wadah Strategis bagi Industri Asuransi dalam Menjalin Jaringan
Generasi muda Australia, terutama mereka yang berusia antara 18 hingga 27 tahun, merupakan yang paling aktif dalam menjaga kebersihan talang, dengan sebagian dari mereka bahkan melakukannya setiap tiga bulan.
Selain itu, lebih dari sepertiga responden mengaku telah memiliki rencana aksi badai, dengan warga Queensland menjadi yang paling siap, di mana 46 persen dari mereka memiliki rencana darurat untuk cuaca buruk.
Dalam catatan sejarah, Australia telah mengalami 10 bencana asuransi terbesar dalam hampir 50 tahun terakhir, dengan banjir di SE Queensland dan NSW baru-baru ini menjadi yang paling merugikan, dengan total klaim mencapai US$4,04 miliar (A$6 miliar).
|Baca juga: Bos Asuransi KitaBisa Sebut Asuransi Bukan Hanya tentang Risiko Finansial, Lalu Apa?
|Baca juga: Siasat Asuransi KitaBisa Keruk Cuan dari Potensi Besar Bisnis Asuransi Syariah di Indonesia
Warga diimbau untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan memastikan bahwa mereka siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News