Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Swiss Re menyebutkan setelah mencetak rekor pada 2023, pasar sekuritas terkait dengan asuransi atau Insurance Linked Securities (ILS) kembali mencatatkan prestasi luar biasa pada paruh pertama 2024.
ILS adalah aset investasi yang secara umum dianggap memiliki sedikit atau tidak ada korelasi dengan pasar keuangan yang lebih luas karena nilainya terkait dengan risiko nonfinansial mengenai asuransi seperti bencana alam, risiko khusus yang dapat diasuransikan lainnya, dan risiko asuransi jiwa dan kesehatan termasuk mortalitas atau umur panjang.
Dengan penerbitan obligasi bencana yang kuat dan permintaan investor yang sangat tinggi, pasar ini mengalami volume perdagangan tertinggi yang pernah ada di pasar sekunder. Laporan ILS Market Insights terbaru dari Swiss Re mengungkapkan lebih dari US$12,3 miliar penerbitan primer terjadi dalam 49 transaksi obligasi bencana selama enam bulan pertama di 2024.
|Baca juga: Bukan via Bunga Tinggi untuk Gaet Nasabah, Bank Jago Justru Genjot Strategi Ini
|Baca juga: Pendapatan Premi Ciputra Life Naik 46% di Semester I/2024
Peningkatan permintaan dari basis investor yang berkembang, ditambah dengan surplus modal, mendorong tingkat penerbitan yang sangat tinggi. Kuartal kedua 2024 bahkan mencatatkan rekor sebagai kuartal dengan penerbitan primer tertinggi dalam sejarah.
Dilansir dari Reinsurance News, Kamis, 15 Agustus 2024, Swiss Re melaporkan sembilan sponsor baru memasuki pasar obligasi bencana pada paruh pertama tahun ini, menambah daftar 13 sponsor pertama kali yang tercatat pada 2023.
Selama periode tersebut, minat yang kuat dari investor juga terlihat, dengan tiga obligasi bencana yang diterbitkan memiliki nilai US$1 miliar atau lebih, termasuk transaksi Everglades Re II Ltd (Seri 2024-1) dari Citizens Property Insurance, Merna Re II Ltd (Seri 2024) dari State Farm, dan Alamo Re Ltd (Seri 2024-1) dari Texas Windstorm Insurance Association.
Aktivitas bencana tetap tinggi pada paruh pertama tahun ini, dengan estimasi kerugian yang diasuransikan mencapai US$60 miliar, yang dipicu oleh badai konvektif parah di AS serta gempa bumi di Jepang dan Taiwan.
|Baca juga: Menuju Penerapan IFRS 17 di Indonesia 2025: Pelajaran Implementasi dari Jurisdiksi Lain
|Baca juga: Banyak Nasabah Tidak Aktif di Bank Digital, Ini Respons Bank Jago
Meskipun sektor reasuransi/asuransi mengalami periode kerugian di atas rata-rata, Swiss Re mencatat pasar obligasi bencana tetap tangguh dengan dampak minimal pada obligasi yang ada. Pasar obligasi bencana sekunder juga sangat aktif, dengan volume perdagangan dan fluktuasi selisih mencapai rekor tertinggi.
Swiss Re melaporkan April 2024 menjadi bulan perdagangan sekunder obligasi bencana yang paling aktif dalam sejarah berdasarkan data TRACE. Pada 2023, Swiss Re Global Cat Bond Total Return Index mencatatkan imbal hasil rekor sebesar 19,7 persen, dan indeks tersebut melaporkan imbal hasil 4,6 persen pada kuartal I/2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News