Pengguna Jalan Diimbau Tidak Berhenti Sembarangan di Bahu Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Media Asuransi, JAKARTA – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengimbau kepada seluruh pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek agar tidak berhenti sembarangan di bahu jalan tol apabila tidak dalam kondisi darurat. Pasalnya hal itu dapat menyebabkan kecelakaan dan menurunkan efektivitas lalu lintas di jalan tol.

Penggunaan bahu jalan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Pada Pasal 41 ayat 2 disebutkan bahu jalan digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat, diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat, tidak digunakan untuk menarik/menderek/ mendorong kendaraan, tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang dan/atau barang dan/atau hewan, dan tidak digunakan untuk mendahului kendaraan.

Vice President Corporate Secretary & Legal JTT Ria Marlinda Paallo menyampaikan ada lonjakan volume lalu lintas yang terjadi pada arus balik Lebaran 2024. Terlihat peningkatan volume kendaraan yang signifikan pada Minggu, 14 April 2024 hingga hari ini.

“Volume kendaraan yang kembali dari arah Trans Jawa melewati Gerbang Tol Cikampek Utama sudah meningkat 197,45 persen. Melihat kepadatan ini, diharapkan pengguna jalan tidak berhenti di bahu jalan apabila tidak dalam keadaan darurat karena dapat menyebabkan kapasitas lajur tidak optimal,” jelas Ria, dalam keterangan resminya, Selasa, 16 April 2024.

|Baca juga: Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG dan Rupiah Perdagangan Pagi Kompak Kebakaran

Guna mengurai kepadatan yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jasamarga Transjawa Tol telah melakukan antisipasi rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian.

Rekayasa lalu lintas yang telah dilakukan untuk mendukung one way dari KM 442 Bawen Ruas Jalan Tol Semarang-Solo sampai dengan KM 72 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) adalah diberlakukannya contraflow arah Jakarta dari KM 72 hingga KM 36 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Ria mengimbau kepada pengguna jalan agar dapat mempersiapkan diri dan kendaraan dalam keadaan prima serta merencanakan waktu perjalanan dengan baik sebelum melakukan perjalanan arus balik sehingga gangguan perjalanan dapat diminimalkan.

Editor: Angga Bratadharma